1.
Masjid Nabawi
Masjid Nabawi dibangun dengan dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad. Masjid itu dibangun di atas tanah wakaf warga Yastrib As'ad Ibnu Zurrah serta Sahal dan Suhail Ibnu Amr yang luasnya mencapai 1.050 meter persegi. Di situ pula kediaman Nabi Muhammad berada yang kini dijadikan makam Rasulullah SAW.
Pemerintah Arab Saudi membuka kembali Masjid Nabawi, Madinah, setelah ditutup akibat virus Corona. Begini potret salat saat Masjid Nabawi dibuka. Foto: Haramain Info untuk Masjid Nabawi |
Masjid itu dibangun mulai tahun pertama Hijriyah (622 M). Ukurannya hanya sekitar 50x50 meter dengan bahan yang masih sangat sederhana. Tiangnya dibuat dari batang pohon kurma dan daunnya dijadikan atap. Sebagian atapnya dibiarkan terbuka begitu saja.
"Kini masjid itu sangat indah dengan payung-payung berteknologi tinggi. Bahkan, ditiru negara lain," kata Ira.
Area lain yang selalu padat dikunjungi oleh rombongan umroh adalah raudah atau tempat Nabi Muhammad menyampaikan wahyu dan ceramah.
Masjid Quba merupakan masjid pertama di Madinah yang kini mampu menampung 20 ribu orang. Kini luasnya 20 5.860 meter persegi, itu berkembang ketimbang pada 622 saat diirikan dengan luas 1.200 meter persegi.
Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun Rasulullah pada 8 Rabiul Awal pada 1 Hijriyah. Foto: Istimewa/internet |
Menariknya, dalam proses pembangunan Masjid Quba, Nabi Muhammad ikut terlibat sendiri membawa bahan-bahan bangunan. Bahkan, badan Rasulullah dipenuhi debu dan pasir.
Lokasinya tidak jauh dari Masjid Nawabi, sekitar 15 menit.
Masjid ini sempat memiliki dua mihrab atau tempat imam sekaligus yang menghadap ke arah berlawanan. Satu ke arah Kakbah (Ka'bah) di Mekkah. Yang lainnya menghadap ke Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsa.
Dulu, masjid ini bernama Masjid Bani Salamah. Pertama dibangun menghadap ke Baitul Maqdis. Sebab, pada zaman dahulu masjid yang terletak di Yerusalem itu menjadi kiblat umat muslim.
Masjid Qibalatin di Medinah, Arab Saudi. Masjid ini memiliki dua kiblat. Foto: Getty Images/shahreen |
Tapi dalam prosesnya, ayat Alquran yang menjadikan Kakbah sebagai kiblat umat muslim. Wahyu tersebut turun saat Nabi Muhammad salat di Masjid Qiblatain, sekitar pertengahan bulan Sya'ban, tahun ke-2 Hijriyah.
Sejak saat itulah, arah kiblat umat muslim pun berubah ke Kakbah di Masjidil Haram, Mekkah. Masjid Bani Salamah ini lantas diabadikan untuk mengenang kisah itu dan diganti namanya menjadi Qiblatain.
5. Kompleks Pemakaman Jannatul Baqi'
Jannatul Baqi' merupakan kompleks pemakaman utama yang terletak tak jauh dari Masjid Nabawi. Di sini, terdapat sekitar 10 ribu orang keluarga dan sahabat Nabi, sehingga pemakaman ini sangat dimuliakan. Kompleks pemakaman ini terdiri dari tanah yang lembut dan tidak berbatu-batu.
Jemaah haji yang tengah berada di Madinah berbondong-bondong ziarah ke Baqi, pemakaman tempat Usman bin Affan dan para sahabat Nabi dikuburkan. Foto: Ardhi Suryadhi |
Baqi' memiliki luas sekitar 138 ribu meter persegi dengan memiliki pagar tembok dengan jeruji besi yang tinggi. Baqi' biasa dibuka pada waktu setelah Subuh hingga pukul 09.00 waktu setempat, dan setelah Ashar hingga menjelang Maghrib.
Kompleks pemakaman Jannatul Baqi' itu berupa hamparan tanah merah dan batu tanpa ada papan nama yang dikuburkan. Di kompleks ini terdapat makan istri-istri Rasulullah SAW yang juga dikenal sebagai Ummahatul Mu'minin (Ibu dari orang yang beriman) termasuk Aisyah, Hafsah dan Saudah dan anak-anaknya. Baqi juga menjadi tempat pemakaman jemaah yang meninggal saat tengah melakukan haji.
Jabal Uhud atau Gunung Uhud merupakan sebuah gunung yang berjarak lebih kurang tiga mil dari kota Madinah. Tempat ini terkenal sebagai medan peperangan antara umat Islam dan golongan kafir Quraisy pada tanggal 15 Syawal 3 Hijriah (Maret 625 M) yang kemudian disebut Perang Uhud.
"Perang Uhud itu menjadi momen kekalahan Nabi Muhammad dan pengikutnya dari Quraish karena pengikutnya banyak yang tergoda untuk menguasai harta perang quraish. Karena lengah quraish putar balik lagi dan Nabi Muhammad kalah," ujar Ira.
Jabal Uhud (Tri-detikcom) Foto: Jabal Uhud (Tri-detikcom) |
Kecintaan Nabi Muhammad SAW kepada pengikutnya yang tewas di Jabal Uhud itu, terutama pamannya Hamzah bin Abdul Muthallib mendorong beliau melakukan ziarah ke Jabal Uhud hampir setiap tahun. Jejak itu diikuti oleh khalifah sesudahnya.
Pada musim haji maupun umrah, banyak jamaah dari berbagai negara yang berziarah ke Jabal Uhud.
7. Kebun Kurma
Selain masjid dan tempat bersejarah, Medinah juga memiliki kebun kurma yang bisa disinggahi. Ada satu kebun kurma tak jauh dari Masjid Quba, yang luasnya sekitar 25 hektare. Kebun kurma itu milik Abdurrahman.
kurma Foto: istimewa |
Di dalam kebun kurma itu juga memiliki pengolahan dan toko kurma yang menjual berbagai macam kurma.
"Karena banyaknya jamaah dari Indonesia, mereka sampai menyediakan pegawai dari Indonesia. Salah satu kurma yang berkualitas tinggi adalah kurma ajwa, kurma ini ditanam langsung oleh NabiM Muhammad, bibitnya dari sahabat Nabi Muhammad Salman al Farizi, kurma ini memiliki nutrisi paling tinggi, bagus untuk kesuburun," kata Ira.
8. Stasiun Kereta Api Hijaz
Stasiun Kereta Api Hijaz itu berada sekitar 1 km dari Masjid Nabawi di Madinah. Kini, stasiun itu menjadi museum sejarah.
Stasiun kereta Hejaz di Medinah Foto: Getty Images/iStockphoto/Fatih KardaΕ |
Stasiun itu secara resmi dioperasikan pada 1908 oleh Kesultanan Turki Usmani yang melayani jamaah haji dari Turki, Syiria, dan sekitarnya ke Madinah pulang-pergi.
Di sini terdapat padang rumput dan air mancur. Juga gerbong peninggalan zaman itu.
9. Bus Tingkat Wisata
Madinah telah mengoperasikan bus tingkat pariwisata (Jaulah Siyaihiyah) mulai 2017. dengan bus itu, jamaah umrah backpacker menjadi lebih leluasa untuk berkeliling.
"Bus ini menggunakan sistem hop on-hop off sehingga pengunjung bisa turun-naik di lokasi yang dilewati," kata dia.
Bus wisata itu berupa bus tingkat dengan warna mencolok. Penumpang bisa memilih duduk di lantai 1 atau lantai 2.
Sebelum bus melaju, petugas membagikan headset kepada masing-masing penumpang, juga dengan warna mencolok.
Headset ini berguna untuk mendengarkan penjelasan singkat mengenai lokasi-lokasi yang disinggahi. Layanan itu tersedia dalam delapan bahasa, yakni bahasa Indonesia, Prancis, Inggris, Arab, Urdu, Turki, Iran dan Melayu. Untuk anak-anak, penjelasan diberikan dalam bahasa Inggris dan Arab. Soket untuk headset tersedia di masing-masing baris tempat duduk.
Bus melaju dengan halus dan perlahan. Ada 11 destinasi, yakni Masjid Nabawi, Al Baqi, Al Manakh Square dan Al Salam Gate. Kemudian, Gunung Uhud, Al Noor Mall, Masjid Al Qiblatayn, Lokasi Perang Parit, Masjid Quba, dan Stasiun Kereta Hijaz. Ingin turun dan menyambangi Al Noor Mall.
Perjalanan berlangsung selama 1,5 jam. Untuk menikmati wisata keliling Madinah, pengunjung bisa membeli paket perjalanan selama 24 jam, 48 jam dan 72 jam. Harganya juga bervariasi, mulai 80 riyal hingga 385 riyal tergantung kelompok umur dan durasi bepergian.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!