Berenang di permukaan atau snorkeling saja sudah membuat sebagian orang senang dan betah berlama-lama di atas air. Bila ada kesempatan scuba diving (self contained underwater breathing apparus) pastilah nggak bakal dilewatkan.
Semua pecinta laut dan isinya sedang menahan diri untuk menjelajah destinasi ini karena pandemi Corona. Kata psikolog klinis dan instruktur scuba diving PADI, Laura Walton, menyelam membuat traveler jauh dari rasa khawatir, tekanan dan tuntutan sehari-hari.
Ketika kita menyelam di bawah air, kata dia, perhatian tertuju pada pengalaman memasuki dunia lain. Begitu banyak spot menyelam di dunia dan pasti pengalaman yang akan ditemui di bawahnya pun berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 16 destinasi menyelam atau scuba diving terbaik di dunia bagian kedua menurut CNN:
![]() |
9. Pulau Cocos, Kosta Rika
Menyelam dengan tinggal di kapal atau liveaboard adalah satu-satunya cara untuk mengakses Pulau Cocos. Pulau milik Kosta Rika ini lokasinya terpencil di Samudra Pasifik, sekitar 531 km dari daratan.
Pulau ini memiliki hutan dan dikelilingi air terjun, bak setting Jurassic Park. Tiap menyelam ada hiu di sana.
Pulau Cocos sudah seperti stasiun jalur Pasifik timur bagi setiap jenis makhluk hidup. Ada hiu martil, ikan nuri, ikan tupai hingga pari.
Di sini ada tempat penyelaman yang bernama Submerged Rock, gunung kecil di bawah air dengan lengkungan besar berisi ikan di ketinggian 19 meter. Salah satu kapal wisata yang beroperasi ke sana yakni Okeanos Aggressor II.
![]() |
10. Tiger Beach, Bahama
Perairan Bahama juga dipenuhi dengan hiu. Akses yang mudah dan banyaknya spesies jadi penawaran berbeda dari destinasi ini.
Penyelam yang ke sini akan pergi ke lokasi penyelaman yang disebut Tiger Beach. Hiu macan akan mendekati penyelam dan ini adalah tempat terbaik untuk melihatnya.
Tak hanya hiu macan, ada pula hiu martil besar hingga hiu banteng. Selain itu, Anda juga berkesempatan untuk snorkeling bersama lumba-lumba liar jika mendekati Pulau Bimini.
![]() |
11. Kepulauan Solomon
Kepulauan Solomon, negara terpencil di Pasifik Selatan yang terdiri dari 992 pulau. Terumbu karang yang paling terkenal ada di Guadalcanal yang menjadi medan pertempuran utama selama Perang Dunia II.
Campuran budaya Melanesia, Polinesia, dan Papua ada di atas tanahnya. Bagi penyelam, ada tempat menjelajah bangkai kapal yang tak ada habisnya, pesawat jatuh, dan bahkan kapal selam.
Ikan di sini sangatlah melimpah, padang rumputnya masih asli. Jika berkunjung ke desa lokal maka akan menemukan budaya, sejarah, dan biologi kelautan yang saling terkait.
![]() |
12. Taman Nasional Revillagigedo, Meksiko
Tujuan menyelam di Pasifik lainnya yang bisa dijelajah dengan tinggal di kapal yakni Taman Nasional Revillagigedo. Letak sekitar 402 km barat daya Semenanjung Baja California dan dianggap sebagai cagar laut terbesar yang sepenuhnya dilindungi di Amerika Utara.
Penghuninya begitu banyak, seperti pelagis besar, manta samudera raksasa, paus bungkuk, lumba-lumba dan hiu. Situs-situs menyelamnya ada di sekitar Pulau Socorro, San Benedicto dan Rosa Partida.
Penyelam sering melihat sekumpulan besar tuna sirip kuning, trevallies serta beberapa spesies hiu (silvertip, martil, sutera dan banyak lagi) hanya dalam satu kali penyelaman.
Namun, sebagian besar penyelam tertarik ke daerah itu untuk bertemu dengan pari manta samudera raksasa yang biasanya memiliki rentang sayap hingga tujuh meter. Tapi, interaksi dengan lumba-lumba hidung botol liar juga menjadi alasan keduanya.
![]() |
13. Poor Knights Islands, New Zealand
Para penyelam berada di bawah air Poor Knights Islands akan melihat kumpulan puncak gunung berapi yang menjorok dari dasar laut di lepas pantai Pulau Utara.
Di sana ada hutan rumput laut yang lebat. Rata-rata suhu airnya sekitar 22 derajat Celsius. Jada ada campuran air hangat dan dingin di sini.
Secara biologis itu campuran dari makhluk air dingin dan hangat. Artinya, Anda mungkin melihat akan melihat ikan nuri, moorish, dan kura-kura laut bersama makhluk air dingin seperti ikan kalajengking dan maomaos biru dan pink.
14. Laut Merah, Mesir
Jika penyelam Amerika Utara memiliki Karibia, maka Laut Merah adalah yang sebanding untuk orang Eropa.
Di sini, di ujung Semenanjung Sinai antara Afrika dan Timur Tengah di Taman Nasional Ras Mohammed, Mesir, Anda akan menemukan lautan paling jernih di planet ini untuk penyelaman.
Karang yang sehat luar biasa melimpah. Di sekitar Dahab dan Sharm al Sheikh Anda dapat mengakses banyak situs menyelam langsung dari pantai, tanpa perlu naik kapal.
![]() |
15. Soufriere-Scotts Head Marine Reserve, Dominika
Dominika menawarkan destinasi selam yang tidak ada di banyak Pulau Karibia. Anda berkesempatan untuk berenang bersama paus sperma yang sering berkunjung di perairannya.
Tempat terbaik untuk melihat karang dan ikan ada di dalam Soufriere-Scotts Head Marine Reserve yang dilindungi di ujung barat daya pulau. Terumbu karangnya subur dan dianggap sebagai Indonesia dari Karibia.
Ini bukan tempat untuk melihat ikan besar di terumbu karang. Tapi, itu tempat yang bagus untuk melihat bunga karang yang indah, bintang bulu, dan ikan kecil yang aneh.
![]() |
16. Sesimbra, Portugal
Penyelam tidak perlu menjelajah jauh ke luar Lisbon untuk melihat pemandangan bawah laut paling mempesona di daratan Eropa.
Sekitar 40 menit di selatan kota, tidak jauh dari ibu kota ada situs penyelaman Portugal di Sesimbra. Anda dapat menemukan gurita dan karang dipenuhi anemon.
Turun lebih ke dalam, ada salah satu bangkai kapal paling menarik di Eropa. The River Gurara MV, sebuah kapal kargo Nigeria, terbelah ketika badai dahsyat melanda pada tahun 1989.
Baling-balingnya masih utuh dan jadi rumah bagi belut belut, moray hingga cumi-cumi. Lebih jauh ke lepas pantai, ada kepulauan vulkanik di Azores yang menawarkan penyelaman laut terbuka dengan penampakan paus sperma yang tinggal di sana.
----
https://edition.cnn.com/travel/article/best-scuba-diving-destinations/index.html
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!