Pulau Natal di Australia viral karena fakta tentang budaya Melayu dan punya wisata kuliner Nusantara. Keistimewaanya juga ada tiap musim hujan.
Luas permukaan Pulau Natal atau Christmas Island adalah 135 km persegi. Meski jadi daerah pertambangan fosfat, namun sebagian besar pulau ini dijadikan sebagai taman nasional.
Pulaunya hijau dan kaya akan keanekaragaman hayati. Yang paling mencolok adalah kepiting darat. Ya, kalau biasanya kepiting hidup di laut, yang ada di Pulau Natal habitatnya di darat.
Secara keseluruhan ada sekitar 14 jenis kepiting darat yang ada di sana. Yang paling terkenal adalah kepiting merah atau Gecarcoidea natalis.
![]() |
Kepiting ini tinggal di hutan, mereka bersarang di dalam lubang-lubang tanah. Makanannya daun gugur, buah-buahan, biji-bijian sampai bangkai hewan. Kalau terpaksa kepiting merah tak segan-segan untuk memakan temannya sendiri.
Meski tinggal di dalam hutan, tapi kepiting ini akan berkembang biak di laut. Tepatnya saat awal musim hujan kira-kira bulan Oktober-November.
Saat musim kawin tiba, seluruh kepiting merah yang ada di hutan akan bermigrasi ke lautan selama 5-7 hari. Kepiting jantan akan tiba duluan di pantai dan mulai menggali lubang.
Betina akan memilih dan melakukan perkawinan di dekat lubang. Setelah kawin, si jantan akan langsung kembali ke hutan. Lubang yang mereka gali ternyata menjadi sarang bertelur untuk sang betina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Setelah dua minggu, betina akan kembali ke hutan dan meninggalkan telur-telurnya. Sedangkan anak-anak kepiting baru akan tinggal di laut selama 3-4 minggu setelah menetas.
Terbayangkan, bagaimana hebohnya kepiting-kepiting ini saat migrasi? Namun hal ini justru menarik wisatawan ke Pulau Natal. Adegan jalanan yang tertutup kepiting bagai karpet merah ini menjadi incaran wisatawan.
Supaya tidak mengganggu warga dan menjaga si kepiting, pihak pengelola taman nasional membuat jalur migrasi kepiting. Sehingga kepiting-kepiting diarahkan untuk berjalan di jalur tersebut.
![]() |
Walau sudah dibuat jalur khusus, tapi migrasi ini masih saja memakan korban. Kalau terlindas mobil, ban akan pecah akrena capit kepiting. Kepiting yang mati pun cukup banyak.
Penduduk sudah terbiasa dengan migrasi kepiting meski sedikit mengganggu. Tapi kalau ada kepiting yang mati, biasanya penduduk akan menyalahkan wisatawan yang dirasa kurang berhati-hati.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!