INTERNATIONAL DESTINATIONS
10 Fakta Forbidden City yang Konsepnya Mau Ditiru untuk Wisata Bali

Wisata Bali digadang-gadang bakal dibuat mirip Forbidden City di Beijing, China. Seperti apa sih Forbidden City itu?
Forbidden City atau Kota Terlarang sebenarnya merupakan kawasan istana yang memiliki arti penting buat penduduk China. Selain menyimpan sejarah, Forbidden City juga menjadi tempat masyarakat dan turis asing berkumpul untuk menyaksikan pertunjukan kebudayaan China.
Melihat hal tersebut, pemerintah Indonesia rupanya tertarik mengadopsi konsep Forbidden City untuk wisata Bali. Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, Ubud akan dipilih sebagai daerah yang akan dikembangkan bak Forbidden City.
"Di Ubud, kami akan membuat tempat, saya tidak bisa sebutkan tempatnya di mana. Kira-kira di Ubud ini hampir sama seperti di Forbidden City, jadi Bali nanti akan punya seperti itu, terbatas dan dengan segala macam pertunjukan dunia di Ubud," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat melakukan konferensi pers akhir tahun di Bali, yang disiarkan secara virtual kemarin.
Supaya traveler mendapatkan gambaran, berikut ini detikTravel telah merangkum 10 fakta Forbidden City.
1. Istana kerajaan terluas di China
![]() |
Forbidden City merupakan kawasan istana kerajaan terluas di dataran China. Luasnya mencapai 720 ribu meter persegi atau 3 kali lebih besar dari Istana Louvre di Prancis.
Kawasan ini memiliki lebih dari 90 istana dan halaman istana. Di dalamnya ada 980 bangunan dan lebih dari 8.728 kamar.
Saking besarnya Forbidden City, konon dibutuhkan sampai satu juta pekerja untuk menyelesaikan struktur kawasan itu.
2. Memiliki arsitektur menakjubkan
Forbidden City kerap disebut sebagai mahakarya lantaran bangunannya didesain dengan kuat dan berseni.
Forbidden City bahkan menjadi kawasan yang memiliki koleksi bangunan kayu abad pertengahan terbesar di dunia dan hingga kini masih terawat dengan baik.
Selain itu, setiap detail arsitekturnya juga mencerminkan ciri khas budaya China yang kaya.
Contohnya tiang-tiang berlapis emas disusun sembilan kali sembilan. Sembilan sendiri menyiratkan supremasi dan keabadian dalam budaya China.
Kemudian ada pula deretan patung hewan yang dianggap membawa keberuntungan, seperti naga, burung phoenix, dan singa. Patung-patung ini ditempatkan di sepanjang atap aula penting.
3. Lapangan luar tak ditumbuhi pohon
![]() |
Forbidden City memiliki dua lapangan utama yaitu Lapangan Dalam dan Lapangan Luar. Nah, uniknya pepohonan hanya tumbuh di Lapangan Dalam sedangkan Lapangan luar dibiarkan gundul.
Kenapa begitu ya? Setidaknya ada dua teori yang menjelaskan hal tersebut.
Pertama, lapangan Luar menjadi tempat upacara publik. Kaisar memegang kekuasaan tertinggi yang saleh dan martabatnya ditampilkan saat itu. Adanya pohon dikhawatirkan dapat mengganggu atmosfer tersebut.
Kedua, Lapangan Luar dulunya dijadikan sebagai pertahanan. Pepohonan dianggap dapat mengganggu jarak pandang prajurit sehingga kawasan itu tak ditumbuhi pohon.
4. Rumah bagi 24 Kaisar China
Forbidden City pertama kali dibangun pada tahun 1406 saat masa pemerintahan Kaisar Yongle yang merupakan keturunan ketiga dari Dinasti Ming. Pembangunannya sendiri baru selesai pada 1420.
Sejak selesai dibangun, sebanyak 14 kaisar tinggal di sana. Sampai pada 1644, kawasan itu diambil alih Manchu sehingga ibu kota dipindahkan ke Shenyang untuk beberapa bulan.
Barulah pada masa Dinasti Qing, ibu kota dikembalikan lagi ke Beijing. Forbidden City pun kembali menjadi rumah para kaisar.
Terhitung terdapat 10 kaisar dari Dinasti Qing yang tinggal di sana hingga kaisar terakhir turun tahta pada 1912. Kemudian dibentuklah Republik Rakyat China yang kemudian menjadikan Forbidden City sebagai pusat kebudayaan sampai hari ini.