Gua Terbesar di Dunia Terancam Rusak!

Han Son Doong, gua terbesar dunia yang berada Vietnam, sungguh indah. Tapi di tengah pandemi gini, Han Son Doong terancam rusak.

Dilansir dari South China Morning Post, Han Son Doong terletak di Provinsi Quang Binh, Vietnam. Gua ini pertama kali ditemukan oleh penjelajah lokal, Ho Khanh pada tahun 1991.

Lucunya, Khanh sempat lupa jalan kembali ke gua saking tertutupnya akses ke sana. Tak tanggung-tanggung, goa ini baru bisa ditemukan kembali dua dekade kemudian.

Setelah diteliti, Han Son Doong bukan cuma goa biasa. Han Son Doong memiliki air layaknya dunia lain yang punya ekosistem sendiri. Akhirnya Han Son Doong dinobatkan menjadi gua terbesar dunia oleh UNESCO dan menjadi taman nasional.

Para warga yang tinggal di area taman nasional mulai meninggalkan pekerjaannya sebagai penebang kayu. Mereka beralih profesi sebagai pemandu wisata dan membuka penginapan di rumah mereka.

Untuk menjaga struktur alaminya, Han Son Doong dibuat sedikit mahal dan mengincar pasar internasional. Sialnya, pandemi melanda dan tak ada akses untuk turis-turis tajir. Han Son Doong bahkan kehilangan 90 persen tamu.

Han Son Doong Foto: (AFP)

Seperti negara-negara lain yang mengandalkan pariwisata domestik, Han Son Doong pun melakukan strategi yang sama. Memang, ada sedikit kelegaan bagi para pemandu wisata meski di tengah pandemi.

Model wisata ini berhasil menyediakan sekitar 500 pekerjaan bagi masyarakat lokal. Sayangnya, ini tak bisa terus menerus dilakukan. Karena Han Son Doong mulai dijadikan sebagai wisata massal. Ini akan sangat berdampak bagi ekosistem di dalam goa.

Para profesional industri pun skeptis dan beranggapan bahwa pandemi dapat memicu perubahan di seluruh negeri. Karena ada wacana untuk pembangunan kereta gantung ke gua Hang En, di dekat Han Son Doong.

"Beberapa kebijakan baik, tapi mereka umumnya mengabaikan kebijakan mereka sendiri," ungkap Peter Burns, konsultan perencanaan pariwisata.

Han Son Doong Foto: (AFP)

Belum lagi karena sepinya turis, aktivitas ke gua ini makin jarang. Karena sepi, taman nasional ini dijadikan target untuk perburuan liar. Hasilnya, ada 18 orang tersangka yang dijatuhi hukuman di tahun 2020 karena menebang pohon di sana.

"Kalau kita merambah ke wisata massal, tentu akan merusak pemandangan alam. Itu akan sangat buruk," ujar Phuc, seorang porter di Han Son Doong.