Pelangi biasa dilihat sehabis hujan. Tapi di tempat satu ini, kamu akan menemukan keindahan pelangi di bawah tanah, namanya Reed Flute Cave.
Ludi Lu atau Reed Flute Cave adalah sebuah gua unik di Kota Guanxi Zhuang, China timur laut. Dirangkum detikTravel, Reed Flute Cave terletak Bukit Giaming yang memiliki ketinggian 176 mdpl.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reed Flute Cave ditemukan pertama kali oleh tiga orang petani yakni, Ru Ming Yuan, Shi Che Ming, dan De Chung pada 1171. Saat itu China dipimpin oleh Dinasti Song. Namun baru pada tahun 1990-an gua ini digarap serius menjadi tempat wisata.
Pemerintah China telah melengkapi tempat wisata ini dengan lampu berwarna-warni. Selain berfungsi sebagai penerangan, lampu-lampu tersebut juga membuat pemandangan stalagtit dan stalagmit jadi makin eksotis.
![]() |
Dijuluki sebagai gua pelangi, Reed Flute Cave memiliki stalagtit dan stalagmit di dalamnya. Gua dengan ketinggian 18 meter dan luas 14 ribu meter persegi ini menyala bagai pelangi.
Rupanya gua ini berada 240 meter di bawah permukaan bumi. Stalaktit dan stalagmitnya telah berusia jutaan tahun dan masin terus berlanjut.
Relief batuan yang ada di sana tak sembarangan. Ada Tujuh puluh batuan yang dilukis dengan tinta dan jadi prasasti China. Konon prasasti ini merupakan guratan para intelektual yang mengunjungi Reed Flute Cave selama Dinasti Tang berkuasa ribuan tahun lalu.
![]() |
Tak puas dengan pemandangan pelangi, Reed Flute Cave juga dipercantik dengan arena pertunjukkan untuk pertunjukkan film, mirip-mirip layar tancep gitu.
Suara dan lightingnya dibuat makin megah bagaikan bioskop. Sehingga wisatawan yang datang makin terpana dengan Reed Flute Cave.
Dinginnya gua dan pertunjukkan lampu yang indah, seakan menghipnotis wisatawan yang datang. Seakan pindah dimensi, Reed Flute Cave benar-benar jadi destinasi yang sayang dilewatkan jika kamu liburan setelah pandemi.
Apalagi Reed Flute Cave sudah dikunjungi oleh 300 pemimpin kepala negara. Wah, keren ya!
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum