Pulau Gorgona, Alcatraz-nya Kolombia, Tempat Politisi Korup Dibuang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pulau Gorgona, Alcatraz-nya Kolombia, Tempat Politisi Korup Dibuang

Femi Diah - detikTravel
Minggu, 02 Jan 2022 07:13 WIB
A helmeted basilisk (Basiliscus galeritus) is seen in Gorgona Island, where an infamous prison used to work, in the Pacific Ocean off the southwestern Colombian coast, on December 1, 2021. - Colombias former island prison of Gorgona, that could be compared to the sinister Alcatraz in the United States or Robben Island in South Africa, is a humid mass of volcanoes and jungle. Today, this natural jewel is a national natural park of black gravel, colourful reefs, thick jungle and exuberant fauna where tourists arrive to visit the park and dive. (Photo by Luis ROBAYO / AFP)
Salah satu sisi Pulau Gorgona di Kolombia. (AFP/LUIS ROBAYO)
Pulau Gorgona -

Seorang kandidat presiden Kolombia membangkitkan kenangan lama kepada Pulau Gorgona. Dia mengusulkan untuk mengirim politisi korup ke pulau yang disebut-sebut sebagai Alcatraz-nya Kolombia itu.

Tidak ada yang menganggap serius ancaman itu, tetapi wacana itu membetot perhatian traveler soal Pulau Gorgona. Pulau kecil yang menjadi bagian sejarah Kolombia.

Pulau seluas 26 kilometer persegi, yang terletak 55 kilometer di lepas pantai Pasifik Kolombia, itu adalah tempat yang tragis hingga 1984. Di sanalah para tahanan politik dan penjahat berbahaya menjalani hukuman, terkadang sampai mati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konon, para tahanan bukan cuma menghadapi ancaman beberapa spesies ular berbisa. Tetapi, nasib mereka juga ditentukan oleh penjaga pulau yang brutal atau sesama narapidana yang kejam.

A helmeted basilisk (Basiliscus galeritus) is seen in Gorgona Island, where an infamous prison used to work, in the Pacific Ocean off the southwestern Colombian coast, on December 1, 2021. - Colombia's former island prison of Gorgona, that could be compared to the sinister Alcatraz in the United States or Robben Island in South Africa, is a humid mass of volcanoes and jungle. Today, this natural jewel is a national natural park of black gravel, colourful reefs, thick jungle and exuberant fauna where tourists arrive to visit the park and dive. (Photo by Luis ROBAYO / AFP)Tembok-tembok bekas penjara di Pulau Gorgona melawan pepohonan yang lebih kuat. (AFP/LUIS ROBAYO)

"Selain ular dan tarantula, pantai dipenuhi hiu dan barakuda, itu bukan legenda," kata Direktur terakhir penjara, Miguel Dario Lopez, seperti dikutip AFP.

ADVERTISEMENT

Lopez, yang menjabat mulai tahun 1981 itu, menyebut lapas tersebut menjadi tempat para pencuri, pemerkosa, hingga koruptor. Dia bilang hukuman buat napi sangat beragam, mulai dari hukuman kaleng, yakni hukuman pendam sampai leher, hingga kelaparan.

"Terkutuklah tempat ini," tulis seorang mantan narapidana dalam sebuah puisi.

Saat ini, tembok-tembok penjara tinggal reruntuhan. Di Pulau Gorgona mulai dibuat ekowisata dan dikembangkan scuba-diving. Wisata jelajah alam untuk mengetahui keanekaragaman hayati juga mulai dikembangkan.

A helmeted basilisk (Basiliscus galeritus) is seen in Gorgona Island, where an infamous prison used to work, in the Pacific Ocean off the southwestern Colombian coast, on December 1, 2021. - Colombia's former island prison of Gorgona, that could be compared to the sinister Alcatraz in the United States or Robben Island in South Africa, is a humid mass of volcanoes and jungle. Today, this natural jewel is a national natural park of black gravel, colourful reefs, thick jungle and exuberant fauna where tourists arrive to visit the park and dive. (Photo by Luis ROBAYO / AFP)Ular basilisk (Basiliscus galeritus) di Pulau Gorgona. (Luis ROBAYO / AFP)

Tampak beberapa kamar, hampir mirip asrama, memiliki koridor kematian masing-masing. Ruangan-ruangan itu mengarah ke tempat penyiksaan.

Ruang-ruang tahanan itu mulai lapuk kalah dari tanaman yang merambat dan akar yang lebih kuat.

Selanjutnya, Pulau Gorgona Dipenuhi Ular

Pulau Penuh Ular

Satu-satunya cara untuk mencapai Pulau Gorgona adalah naik perahu selama dua jam dari kota pesisir Guapi, yang tersembunyi di antara hutan bakau.

Pulau Gorgona memiliki gunung berapi dan hutan yang lembab, dengan hujan yang rutin turun setiap hari. Perairan di sekitar pulau itu dipenuhi lumba-lumba dan paus.

Pulau itu ditemukan pada tahun 1526 oleh conquistador (tentara) Spanyol. Saat menemukan pulau itu, dia kehilangan 87 orang karena gigitan ular berbisa.

Dia pun menamai pulau itu sosok mengerikan Medusa bersaudara, yakni Gorgon. Dalam mitologi Yunani, Gorgon digambarkan memiliki rambut terbuat dari ular dan yang bisa mengubah orang menjadi batu dengan melihat ke mata mereka.

A helmeted basilisk (Basiliscus galeritus) is seen in Gorgona Island, where an infamous prison used to work, in the Pacific Ocean off the southwestern Colombian coast, on December 1, 2021. - Colombia's former island prison of Gorgona, that could be compared to the sinister Alcatraz in the United States or Robben Island in South Africa, is a humid mass of volcanoes and jungle. Today, this natural jewel is a national natural park of black gravel, colourful reefs, thick jungle and exuberant fauna where tourists arrive to visit the park and dive. (Photo by Luis ROBAYO / AFP)Suasana ruangan di bekas penjara di Pulau Gorgona. (AFP/LUIS ROBAYO)

Pulau itu pernah menjadi surga bajak laut sebelum jatuh ke tangan swasta. Kolombia baru memanfaatkan pulau itu pada 1960-an untuk membangun penjara.

"Ada banyak legenda di sekitar Pulau Gorgona," kata Corazon de Jesus Aguino, 35, seorang teknisi taman dan tokoh lokal.

Kebanyakan dari mereka tidak dapat diverifikasi. Yang pasti, itu adalah tempat hukuman dan penderitaan yang mengerikan," dia menambahkan.

A helmeted basilisk (Basiliscus galeritus) is seen in Gorgona Island, where an infamous prison used to work, in the Pacific Ocean off the southwestern Colombian coast, on December 1, 2021. - Colombia's former island prison of Gorgona, that could be compared to the sinister Alcatraz in the United States or Robben Island in South Africa, is a humid mass of volcanoes and jungle. Today, this natural jewel is a national natural park of black gravel, colourful reefs, thick jungle and exuberant fauna where tourists arrive to visit the park and dive. (Photo by Luis ROBAYO / AFP)Monyet di Pulau Gorgona. (AFP/LUIS ROBAYO)

Lebih dari seribu tahanan dipenjara di sana. Mulai dari pembunuh dan pemerkosa, sampai tahanan politik dari La Violencia, perang saudara 10 tahun Kolombia (1948-1958) antara partai konservatif yang memerintah dan kaum liberal.

"Penjara itu dibangun di sepanjang garis kamp Nazi," kata De Jesus Aguino.

"Setiap napi diberi nomor," kata dia.


Hide Ads