Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Senin, 07 Mar 2022 13:11 WIB

INTERNATIONAL DESTINATIONS

Spanyol Punya Pertanian dan Sistem Irigasi Jenius Peninggalan Umat Islam

BBC
detikTravel
Sistem irigasi kuno di Spanyol
Sistem irigasi kuno di Spanyol (BBC)
Valencia -

Spanyol memiliki sistem irigasi kuno yang amat jenius. Ternyata merupakan peninggalan umat Islam yang sudah berusia 1.200 tahun.

Pasar induk Mercado Central di kota tua Valencia berdenyut sejak bagi. Sejumlah orang mengantre di lapak daging dan pria di balik meja etalase sibuk mengiris daging ham tipis-tipis. Dengan cekatan dia melayani beragam permintaan para pembeli sembari sesekali menunduk guna menghindari kaki-kaki hewan yang tergantung di atas etalase.

Di lapak boga bahari, keranjang-keranjang es tertata rapi. Beragam ikan, teri, hingga lobster berada di dalamnya, memikat pengunjung yang lewat. Mudah pula menemukan lapak yang khusus menjual bekicot hingga saffron. Begitu pula dengan buah-buahan. Amat segar.

Semua sayur dan buah tersebut berasal dari La Huerta, sebuah kawasan ladang seluas 28 kilometer persegi di sekeliling Valencia.

Encarna Folgado, pemilik lapak Frutas y Verduras Folgado, yang berdagang selama lebih dari 45 tahun di pasar itu, membeli semua sayur musiman langsung dari para petani di kawasan La Huerta. Di sini dijual kacang-kacangan untuk membuat masakan tradisional paella Valenciana.

"Ferrraura yang dipakai (untuk memasak) harus berwarna hijau cerah, tapi jangan juga terlalu cerah," kata Folgado, merujuk kacang berbentuk ladam yang memenuhi keranjang.

Kacang rochet yang berwarna merah dan hijau "harus selebar beberapa sentimeter dan lebih tebal sedikit". Adapun kacang butterbeans "paling bagus dimakan saat mulai beralih dari kuning ke hijau."

Selain kacang-kacangan, lapak Folgada menjual brokoli, paprika merah, bawang putih, dan daun bawang.

Semuanya adalah hasil panen La Huerta setiap tahun, meskipun kawasan itu begitu dekat dengan kota terbesar ketiga Spanyol.

Kunci panenan sip La Huerta itu rupanya ada pada jaluran irigasi, selokan, dan pintu air yang diciptakan bangsa Moor yang beragama Islam dan menguasai kawasan ini 1.200 tahun lalu.

Setiap delapan kanal irigasi, atau disebut acequias, menyalurkan air dari Sungai Turia ke berbagai saluran cabang menggunakan gravitasi. Cabang-cabang itu kemudian mendistribusikan air ke ribuan bidang lahan di seluruh ladang.

Jumlah air yang diterima setiap bidang lahan bukan diukur menggunakan skala volume, tapi dengan seberapa baik aliran sungai. Satuan ukurnya disebut fila (yang berarti 'baris').

Ukuran itu mewakili hak seseorang terhadap porsi air dalam waktu tertentu; siklus irigasi biasanya berlangsung satu pekan, tapi jika aliran sungai rendah maka siklusnya diperpanjang.

Sistem irigasi itu jenius dan luar biasa efisien. Setiap bidang lahan menerima akses air yang sama selama periode waktu yang sama-di manapun lahan itu berada. Tiada kekurangan air pada sistem irigasi ini, pada musim kering sekalipun.

Sistem irigasi itu dikelola oleh organisasi sosial yang mengatur La Huerta selama lebih dari 1.000 tahun. Tribunal de las Aguas de la Vega de la Valencia, atau Pengadilan Air di Dataran Valencia, dibentuk pada tahun 960 sehingga resmi disebut sebagai dewan yudisial tertua di dunia.

Pengadilan ini terdiri dari delapan petani yang menjadi perwakilan terpilih dari masing-masing komunitas yang mengelola setiap saluran irigasi utama. Mereka bertemu untuk menyelesaikan sengketa di luar Katedral Valencia setiap Kamis tengah hari.

Cara mereka bersidang pun cukup unik. Kedelapan pria itu memakai jubah hitam dan duduk di bangku kayu beralaskan kulit dengan membentuk formasi setengah lingkaran.

Sistem irigasi kuno di SpanyolSistem irigasi menyalurkan air dari Sungai Turia ke berbagai lahan di kawasan La Huerta. (Foto: BBC)

Air adalah satu-satunya topik yang disidangkan. Adapun pihak tergugat, menurut María José Olmos Rodrigo selaku sekretaris pengadilan, biasanya diadili karena "membanjiri lahan tetangga, mengambil air yang bukan jatahnya, atau tidak merawat saluran irigasi dengan baik".

Pengadilan memang telah menjadi aspek yang menyatu dengan sistem irigasi, namun penggunaan lahan telah berkembang sesuai zaman.

"Inilah sejarah La Huerta. Kami beradaptasi dengan jenis tanaman dari waktu ke waktu, kami banyak berubah dan seringkali hanya untuk bertahan hidup," kata Miquel Minguet, CEO Horta Viva.

Perusahaan yang dikelolanya mencerminkan mentalitas ini: dari bertani di lahan organik kecil dekat Alboraya di bagian utara kota hingga sekarang menjalankan tur agrowisata di sekitar La Huerta.

Budaya adaptasi La Huerta, yang tidak hanya mengonservasi tapi juga memperbaiki kondisi kontemporer, menurut Clelia Maria Puzzo dari FAO, berpotensi menjadi solusi berkesinambungan bagi masalah-masalah pertanian modern.

Oleh karena itu, sejak Juli 2019, Valencia menjadi Pusat Dunia bagi Pangan Urban Berkesinambungan (CEMAS)-sebuah inisiatif yang didirikan bertujuan memastikan pangan berkesinambungan untuk generasi masa depan.

"Produksi di La Huerta pada dasarnya ditujukan bagi konsumsi sendiri dan pasar lokal," ujar Vicente Domingo, direktur CEMAS.

"Berkat strukturnya yang unik, [sistem irigasi La Huerta] mampu bertahan selama berabad-abad dengan upaya para petani dari generasi ke generasi yang melestarikan lahan ini meski ada tekanan urbanisasi," dia menambahkan.

Petani yang dimaksud Vicente mencakup Tony Montoliu, yang menggarap sebidang lahan di Kota Meliana sebelah utara La Huerta sejak dia berusia 12 tahun.

Montoliu telah menanam tumbuhan seperti okra dan sawi hijau jauh sebelum tanaman tersebut populer di sana. Dia juga punya reputasi menanam biji-bijian lokal istimewa seperti cacau del collaret.

"Hidup sebagai petani adalah soal penemuan. Saya belajar terus setiap hari karena ladang dan lahan terus-terusan bicara," kata dia.



Simak Video "Serunya Saling Tembak Bermain Airsoft Gun Ala Pasukan Tentara, Bogor"
[Gambas:Video 20detik]
(fem/ddn)
BERITA TERKAIT