Sebuah kota wisata di Turki tengah merana gara-gara perang Rusia-Ukraina. Dulu resort yang biasanya dipenuhi turis dari kedua negara itu kini kosong melompong.
Kota itu bernama Belek. Namanya memang unik. Berlokasi di pesisir laut Mediterania, kota Belek jadi kota pariwisata yang banyak dikunjungi turis untuk sekedar bersantai dan mandi sinar matahari.
Namun itu dulu, sekarang gara-gara perang Rusia-Ukraina, kedua turis dari negara itu tidak ada yang berkunjung ke Belek. Penduduk Belek pun merana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berusaha mendapatkan uang dari pariwisata, tapi sepertinya perang telah menghancurkan musim liburan di sini," kata Devrim Akcay, salah satu pemilik toko pakaian di Belek, seperti dikutip detikTravel dari AP, Minggu (27/3/2022).
Nasib yang sama juga dialami oleh kota Varadero di Kuba. Turis dari Rusia biasanya jadi mayoritas pengunjung di resort itu. Tapi gara-gara perang, resort itu sekarang kosong melompong tidak ada tamu.
"Sekarang, kami harus bertahan hidup tanpa turis dari Rusia," ujar Jose Luis Perello Cabrera, pakar pariwisata dan ekonomi Kuba.
Sepertiga dari jumlah total wisatawan yang berkunjung ke Kuba tahun lalu adalah turis dari Rusia. Lebih dari 146 ribu orang Rusia berkunjung ke Kuba tahun 2021 silam.
Selain Kuba dan Turki, pariwisata Mesir juga menghadapi masalah yang sama. Jumlah turis dari Rusia dan Ukraina yang liburan ke Mesir bisa mencapai 35% dari total wisatawan tahunan di sana.
"Dampaknya sangat besar, terjadi efek domino. Perang telah mengubah prioritas orang dan pariwisata adalah industri yang sangat sensitif akan jadi korban yang pertama," ucap Hisham el-Demiry, mantan Kepala Pengembangan Pariwisata Mesir.
Pemerintah Turki di bawah pimpinan Presiden Raecep Tayyip Erdogan pun memutuskan tidak akan ikut-ikutan negara Uni Eropa lainnya yang menjatuhkan sanksi kepada Rusia. Turki masih butuh Rusia, terutama dalam hal pariwisata dan pertanian.
"Semoga Tuhan melindungi kita apabila kita ikut memberikan sanksi kepada Rusia. Itu akan jadi bencana bagi pertanian Turki. Kami akan hancur dan musnah. Saya tidak ingin memikirkan tentang itu," pungkas Nevzat Akcan, pengusaha pertanian dari Turki.
Simak Video 'Lviv Dihunjam Dua Roket Rusia':
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol