Fakta-fakta Masjid Al Aqsa: Kiblat Pertama Umat Islam, Pernah Terbakar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Fakta-fakta Masjid Al Aqsa: Kiblat Pertama Umat Islam, Pernah Terbakar

CNN Indonesia - detikTravel
Jumat, 14 Apr 2023 22:01 WIB
Arched South gateway with Siliver dome of Al-Aqsa Mosque at the square of Golden Dome of the Rock, in an Islamic shrine located on the Temple Mount in the Old City Jerusalem, Israel
Foto: Masjid Al Aqsa (Getty Images/iStockphoto/ZZ3701)
Yerusalem -

Kompleks masjid Al Aqsa di Yerusalem belakangan ramai disorot setelah diserang polisi Israel. Berikut fakta-fakta terkait masjid suci tersebut.

Serangan polisi Israel ke masjid Al Aqsa menuai kecaman dari masyarakat global, termasuk negara-negara mayoritas Muslim. Israel sampai-sampai digempur roket dari berbagai sisi mulai dari Gaza, Libanon, hingga Suriah.

Masjid Al Aqsa selama ini memang kerap menjadi lokasi perselisihan, lantaran Israel yang mengklaim menduduki Yerusalem Timur. Terlepas dari itu, Masjid Al Aqsa punya sejumlah fakta menarik, beberapa berkaitan dengan fakta sejarah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini tujuh fakta mengenai masjid Al Aqsa:

1. Kiblat Pertama Umat Islam Sebelum Ka'bah

Kompleks Al Aqsa pernah menjadi kiblat untuk salat bagi umat Islam, sebelum digantikan Ka'bah.

Hal ini terjadi sebelum Allah menurunkan wahyu dalam Surah Al Baqarah yang akhirnya menetapkan lokasi kiblat menjadi di Ka'bah.

ADVERTISEMENT

2. Situs tersuci ketiga

Masjid Al Aqsa didapuk sebagai situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam setelah Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah.

3. Terdiri dari beberapa tempat suci lainnya

Masjid Al Aqsa terletak di kompleks Al Aqsa. Di kompleks ini, tidak hanya terdapat Masjid Al Aqsa, tetapi juga masjid lain seperti Dome of the Rock, Masjid Qibly (Masjid Al Aqsa), Masjid Buraq, dan Masjid Marwani.

Selain itu, kompleks ini juga mencakup situs-situs suci lain, seperti Tembok Ratapan. Area Masjid Al Aqsa dipercaya menjadi tempat berdirinya kuil Yahudi di masa lalu yakni di Bukit Bait Suci.

Selain itu, ada pula tempat peristirahatan terakhir atau kuburan bagi nabi-nabi dan sahabat nabi.

4. Isra Miraj

Umat Islam percaya bahwa Nabi Muhammad dibawa dari Masjid Suci di Mekah ke Al Aqsa selama "perjalanan semalam" atau yang dikenal Isra Miraj.

Dalam peristiwa Isra Miraj, Nabi Muhammad dikisahkan melakukan perjalanan dari Mekah ke Yerusalem, lalu naik ke surga dengan menunggangi makhluk surgawi Buroq. Perjalanan Rasulullah ini tertuang dalam Surah Al Isra.

5. Kubah pertama

Kubah emas yang bertengger pada Dome of the Rock disebut-sebut sebagai kubah pertama yang pernah digunakan dalam arsitektur Islam.

Kubah ini mulanya terbuat dari kayu. Kubah ini dibangun oleh Khalifah Umayyah Abdul Malik bin Marwan. Namun kemudian dihiasi dengan potongan marmer dan lapisan emas khas oleh Sultan Turki Utsmaniyah ke-10, Suleiman.

6. Pernah jadi tempat pembuangan sampah

Jauh sebelum dianggap sebagai tempat suci, Masjid Al Aqsa pernah menjadi tempat pembuangan sampah.

Dalam buku berjudul "Where Heaven and Earth Meet: Jerusalem's Sacred Esplanade" karya Andreas Kaplony, disebutkan bahwa Masjid Al Aqsa pernah menjadi tempat kudus yang dihancurkan dan diubah menjadi tempat pembuangan sampah kota oleh Helena, ibu dari kaisar Kristen pertama, Konstantinus.

Kejadian itu terjadi ketika membangun Gereja Makam Suci, seperti dikutip The Times of Israel. Meski begitu, tempat pembuangan sampah itu dibersihkan dan dibangun kembali oleh Umar bin Khattab sebagai tempat suci yang sekarang dikenal.

7. Pernah Hangus Terbakar

Pada 21 Juni 1969, masjid Al Aqsa pernah mengalami kebakaran. Saat itu, api menghancurkan bagian selatan dan tenggara kompleks masjid.

Mimbar megah yang dibangun pada pertengahan abad ke-12 sampai-sampai tak selamat. Mimbar itu dibuat untuk persiapan pembebasan Yerusalem dari tentara salib.

Tak cuma itu, kubah Al Aqsa rusak bersama dengan mozaik dan ornamennya. Dua pilar marmer antara kubah dan mihrab juga tak tertolong.

Pelaku pembakaran tersebut yakni seorang warga negara Australia, Denis Michael Rohan, yang langsung ditangkap sebulan kemudian.




(wsw/wsw)

Hide Ads