Kolam di Jepang disebut kolam neraka darah, pernah jadi tempat merebus orang. Apakah itu yang menyebabkannya berwarna merah darah?
Berlibur ke Jepang, traveler jangan kaget jika mendengar ada kolam neraka darah, tepatnya kolam Chinoike Jigoku. Dilansir dari CNN, Senin (22/5/2023), air pada kolam ini mencapai 78 derajat celcius.
Mengutip dari Atlas Obscura, Chinoike Jigoku bahkan pernah digunakan untuk menyiksa dan merebus orang sampai mati. Itu dilakukan sebagai bentuk hukuman pada zaman dulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun kini, tempat tersebut ditujukan untuk objek wisata, aktivitas pengobatan dan penyembuhan. Perawatan yang tersedia di tempat ini menggunakan produk alami dari lingkungan kawasan vulkanik.
Usut punya usut, kolam neraka berdarah ini bukan benar-benar berasal dari neraka yang bocor, melainkan dari aktivitas alamiah yang membentuk kolam ini jadi begitu panas.
Mengutip IFL Science kolam neraka berdarah itu bisa begitu panas karena terkait dengan peristiwa jutaan tahun lalu. Yakni, ketika terjadi pembentukan graben Beppu-Shimabara yang melintasi tengah kyushu, Jepang, dari Teluk Beppu di timur hingga Semenanjung Shimabara di barat.
Adapun, warna merah pada kolam ini, terjadi bukan karena tempat ini pernah jadi tempat penyiksaan dan tempat merebus orang. Rupanya, penyebabnya karena banyak mengandung besi dan magnesium dari sedimen tanah yang menampungnya.
Chinoike Jigoku adalah salah satu gugusan mata air panas alami Beppu. Terdapat beberapa 'neraka' Beppu yang indah lainnya di Kyushu.
Seperti misalnya neraka Tordano (Tatsumaki Jigoku), neraka laut (Umi Jigoku), neraka kepala biksu (Oniishibozu), yang dapat dijelajahi jika traveler berkunjung ke kawasan ini. Namun, setiap 'neraka' Beppu masing-masing menawarkan pemandangan yang mencolok dan unik yang dapat memikat traveler yang datang.
Beppu sendiri memiliki 2.300 mata air panas, namun tidak semua memiliki suhu panas yang menyaingi Chinoike Jigoku atau kolam 'neraka' darah.
Yang jadi tambah menarik, walau memiliki suhu yang cukup panas, tapi nyatanya tempat ini tetap menyimpan kehidupan di dalamnya. Berdasarkan hasil penelitian, di kolam tersebut ditemukan beberapa mikroorganisme asidofilik, termasuk spesies archaea yang belum diketahui.
Tempat ini juga bisa jadi menarik bagi para peneliti untuk mencari extremophiles yang dapat meningkatkan pemahaman tentang bagaimana mikroorganisme dapat hidup dan mentolerir lingkungan ekstrem.
Tertarik mengunjungi 'neraka' di Negeri Matahari Terbit?
(wkn/fem)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour