Kisah Tentara Jepang vs Buaya Pulau Ramree, Manusia Tewas Dibantai

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Tentara Jepang vs Buaya Pulau Ramree, Manusia Tewas Dibantai

Nyimas Amrina Rosada - detikTravel
Sabtu, 08 Nov 2025 19:04 WIB
Pulau Ramree
Buaya Pulau Ramree (dok. istimewa)
Jakarta -

Pulau Ramree terletak di lepas pantai Negara Bagian Arakan, Burma (sekarang dikenal sebagai Negara Bagian Rakhine, Myanmar). Pulau ini dikenal juga dengan nama Yangbye atau Yanbye dalam bahasa Burma.

Pulau Ramree menyimpan kisah kelam dari masa Perang Dunia II, ketika menjadi lokasi salah satu tragedi paling mengerikan yang pernah terjadi di Asia Tenggara. Konon, pulau ini dihuni oleh ratusan Buaya air asin yang menghuni hutan bakau dan rawa-rawanya.

Kisah Tentara Jepang vs Buaya Pulau Ramree

Pulau RamreeTentara di Pulau Ramree (dok. istimewa)

Sejarah mencatat pada tahun 1945, terjadi pertempuran antara Tentara Inggris dan Jepang. Tentara Jepang yang saat itu mendiami Pulau Ramree mendapat serangan bertubi-tubi dari Tentara Inggris, untuk melindungi diri Tentara Jepang melarikan diri dan bersembunyi di area rawa-rawa dan hutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedikitnya 400 orang Tentara Jepang tewas setelah bertarung dengan kawanan Buaya yang menghuni rawa-rawa dan hutan di Pulau Ramree. Tragedi mengerikan ini tercatat dalam The Greatest Disaster Suffered (by humans) from Animals yang ditulis oleh Guinness World Records. Peristiwa ini dikenal sebagai Battle of Ramree Island.

Lokasi Ekologi Paling Kaya di Dunia

Selain dihuni buaya, Pulau Ramree juga menjadi tempat tinggal manusia. Setidaknya ada 400.000 jiwa penduduk dengan 50.000 jiwa menempati Kyaukpyu, sebagai kota utama pulau ini.

ADVERTISEMENT

Menurut World Island, secara demografis pulau ini memiliki luas wilayah 1406 km2 dengan garis pantai 688 km. Hutan bakau yang luas, ekosistem pesisir yang subur, serta keberadaan berbagai satwa menjadikan pulau ini sebagai kawasan penting bagi keseimbangan lingkungan di wilayah pesisir Myanmar.

Kondisi Pulau Ramree Saat Ini

Populasi Buaya air asin di Pulau Ramree mulai menurun seiring perubahan iklim dan lingkungan. Dikutip dari situs ramree, saat ini Pulau Ramree menjadi lokasi jaringan pipa gas dan minyak bumi di pantai Samudra Hindia menuju provinsi Yunnan di China.

Pelabuhan yang terletak di kota utama Pulau Ramree, Kyaukpyu, memungkinkan minyak dari Timur Tengah dan gas dari pesisir laut Burma diangkut ke China. Biaya pengangkutan minyak bumi dengan jaringan pipa ini menjadi sumber pendapatan bagi pemerintah Myanmar.

Rute Menuju Pulau Ramree

Pulau RamreePulau Ramree (dok. istimewa)

Pulau Ramree bisa menjadi destinasi bagi wisatawan yang ingin menjelajah lebih banyak bagian dalam Myanmar. Pulau ini terbuka bagi siapa saja yang hendak datang ke sana. Hanya saja beberapa lokasi seperti hutan bakau masih menjadi habitat dari hewan predator, terutama Buaya air asin.

Wwisatawan yang ingin berkunjung ke Pulau Ramree, bisa memulai perjalanan dari Yangon. Wisatawan bisa mengambil penerbangan domestik menuju Bandara Sittwe, yang menjadi titik terdekat dari Pulau Ramree. Setelah itu, wisatawan harus menempuh perjalanan dengan perahu 2-3 jam hingga sampai di Pulau Ramree.




(row/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads