Ini Baru Cerita! Dari Bekasi ke Gunung Rinjani Naik Vespa
Senin, 12 Mei 2014 18:25 WIB

raymond19
Jakarta - Dimana ada niat, di situ ada jalan. Pepatah itu rasanya cocok bagi traveler ini yang nekat pulang pergi Bekasi-Gunung Rinjani dengan naik vespa. Perjalanan dilakukan berhari-hari, sampai shockbreaker Vespa pun patah.Rencana ini telah ada sejak beberapa tahun lalu, kira-kira awal Desember 2011. Namun karena saya bekerja, sangat susah mendapatkan libur panjang. Maka saya berencana, libur lebaran 2012 akan touring dan berpetualang dengan vespa untuk mengunjungi tempat tempat indah yang ada di Lombok.Seiring berjalannya waktu, akhirnya libur Lebaran pun tiba. Namun ada saja halangan untuk mewujudkan impian, dan akhirnya pupus sudah harapanku untuk mewujudkan semuanya tahun itu.Namun seiring berjalannya waktu, rencanaku pun mulai berubah, yang tadinya hanya ingin jalan saja di Lombok dan mengunjungi tempat indah, ternyata malah tujuan utama nya ke Gunung Rinjani dengan naik Vespa dari Bekasi. Memang banyak teman yang berkata, "Wah, udah gila bro!"Tapi memang dasar sudah dibuat mabuk kepalang akan keindahan Indonesia Timur yang cuma bisa liat di Google. Akhirnya saya mengambil keputusan berangkat pada 3 Agustus 2013 dan tetap maksa untuk pergi ke sana.Tadinya, semua orang terdekat, keluarga, teman, dan pacar, seperti ingin mencegah. Akhirnya karena melihat keseriusan dan rencanaku yang matang, akhirnya mereka mensupport dan tetap memberi semangat.Akhirnya waktu itu pun tiba. Saya hanya berdua saja, berdua bersama temanku yang baru kenal saat naik gunung Cikuray naik vespa. Perjalanan dimulai dari tempat biasa kita nongkrong di daerah Harapan Baru Regency.Saya berangkat pukul 22.00 WIB pada hari Sabtu dan diantar oleh teman-temanku beriringan naik vespa sampai pom bensin dekat Stasiun Bekasi. Mereka pun melepasku, antara rela dan tidak rela karena takut saya kenapa-kenapa dijalan.Perjalanan pun dimulai! Pagi Hari saya baru sampai di Subang, jalan raya Pantura. Saya mengambil rute Pantura-Semarang, lalu terus menuju tengah hingga Solo.Singgah di Boyolali, tempat teman yang kebetulan sudah di kampung halamannya, karena saat itu adalah momen lebaran. Mendapat jamuan nikmat tentunya di sana, mengingat di jalan hanya makan apa adanya, alias mie terus untuk meminimalisir budget.Saya meneruskan perjalanan dari Boyolali menuju Solo, lalu mengarah ke Sragen. Lanjut ke arah Madiun, mengambil jalan ke arah Pasuruan, lalu Probolingggo. Perjalanan menuju Banyuwangi untuk menyeberang di Pelabuhan Ketapang sepertinya tak sampai-sampai, membuatku putus asa.Akhirnya 2 hari 3 malam berkendara Vespa, baru sampai di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Rasa capek, lelah, lesu, campur aduk, namun bahagia. Pertama kalinya menginjakkan kaki di pulau impian saat masih SMA, yaitu Bali! Setelah menyeberang dari Ketapang, saya tiba di Pelabuhan Gilimanuk dengan menyeberang kapal, sekitar 45 menit.Perjalanan dilanjutkan dari Gilimanuk ke Denpasar, memakan waktu 7 Jam. Akhirnya saya pun berkeliling pulau Bali, mulai dari Tanah Lot, Pantai Kuta, sampai Pantai Legian. Mengingat waktu yang terbatas, tidak bisa berlama-lama di Bali. Saya melanjutkan perjalanan menuju Pulau lombok, menuju pelabuhan Padang Bai untuk bisa tiba ke Pulau Lombok.Dari sana, biaya motor sudah termasuk orang itu, sekitar Rp 112 ribu dan memakan waktu tempuh Kapal Fery 5 jam. Karena cukup jauh perjalanannya, saya pun tidur untuk istirahat di kapal.Setibanya di Pulau Lombok, saya pun langsung bergegas menuju Gunung Rinjani dan mendakinya. Inilah tantangan terberat untuk menggapai puncak gunungnya yang berada di ketinggian 3.726 Mdpl. Dengan kondisi sudah berkendara Vespa dari Bekasi dan tidak digantikan sama sekali.Alhamdulillah, Tuhan memberiku kekuatan hingga tiba di puncaknya. Sungguh suatu kebanggan sendiri bisa tiba di sana, terlebih menggunakan Vespa dari Bekasi. Aku kadang suka menjuluki diriku sendiri ini Scooterist pecinta alam.Saya sangat kagum pertama kali tiba di Lombok, dan bergumam sungguh indah alam ciptaan Tuhan. Sayang destinasiku tak tercapai semua. Tidak sempat ke Gili Trawangan, Gili Kondo, Gili Meno, Gili Air, dan juga yang sangat kusayangkan, Pantai Pink! Tapi saya pun bersyukur bisa menikmati keindahan dari atas puncak Gunung Rinjani.Perjalanan menuju pos pendakian saat turun, di situlah saya sudah sangat tidak kuat, sampai kaki nyeret di jalan. Akhirnya dipaksakan lalu menuju pos untuk mengambil Vespa yang diparkir di Pos Sembalun.Kami menginap semalam di rumah warga setelah turun gunung. Keesokan harinya kami pulang kembali Ke tanah Jawa. Saya transit dan singgah semalam di Klaten, kemudian melanjutkan perjalanan untuk pulang ke Bekasi.Namun masalah terjadi di Batang, saat mau masuk Kabupaten Pekalongan. Mengingat yang kubonceng beratnya 90 kg, ditambah lagi beban tas carrier 2 buah. Tiba-tiba shockbreaker belakang patah, dan Vespa trouble di situ, stuck jam 2 malam.Akhirnya kami menunggu pagi dan mencari bantuan untuk mengelas. Semua masalah pun bisa dilewati, dan akhirnya kami tiba dirumah masing-masing. Sungguh Pengalaman yang sangat amat indah dan tak akan kulupakan seumur hidupku.
Komentar Terbanyak
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?
Foto: Aksi Wulan Guritno Main Jetski di Danau Toba