Uniknya Kota Pink Jaipur di India

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Uniknya Kota Pink Jaipur di India

Tyas Wardhani Pusposari - detikTravel
Rabu, 02 Jul 2014 17:42 WIB
loading...
Tyas Wardhani Pusposari
Naik gajah di Jaipur
Para perempuan di Jaipur
Jajanan Lassi
Ornamen di istana
Istana di Jaipur
Uniknya Kota Pink Jaipur di India
Uniknya Kota Pink Jaipur di India
Uniknya Kota Pink Jaipur di India
Uniknya Kota Pink Jaipur di India
Uniknya Kota Pink Jaipur di India
Jakarta - Jika pergi ke India, sempatkanlah untuk datang ke Kota Jaipur. Salah satu pesona yang kuat dari kota ini adalah arsitektur dari aneka bangungannya karena warna dominan dari gedung-gedung di kota ini adalah merah muda!Konon, pada tahun 1876, Ratu Victoria dan Pangeran Wales berkunjung ke India, termasuk menyempatkan diri mereka untuk datang ke Jaipur. Raja Jaipur yang bernama Maharaja Ram Singh pun menggunakan warna pink di setiap bangunan kota demi menyambut kedatangan mereka. Di India, warna pink menandakan keramahtamahan.Warna pink sendiri sesungguhnya berasal dari warna batu yang digunakan sebagai konstruksi dari bangunan-bangunan di kota tersebut. Walaupun sekarang, warga Jaipur tidak lagi membangun bangunan dengan warna pink, tetapi bangunan-bangunan lama tidak serta merta dihancurkan. Sehingga, para turis masih bisa menikmati keindahan 'kota pink' jika berada di tengah kota.Perjalanan wisata saya di Jaipur diawali dengan mengunjungi Amer Fort. Sebuah benteng yang terletak di pinggir utara kota Jaipur. Bagi para turis yang ingin mencapai tempat ini dari tengah kota, bisa menggunakan bus AC nomor 5 atau bus kecil (sejenis kopaja) bernomor 29.Jarak dari pintu masuk benteng menuju ke lapangan utama istana, Jaleb Chowk cukup lumayan membuat lelah, ditambah dengan suhu yang menyengat pada siang hari karena Jaipur memiliki iklim gurun. Bagi anda yang ingin mencapai Jaleb Chowk dengan cepat, bisa mencoba menunggangi gajah cukup dengan membayar Rs 900 per dua orang.Tetapi, saya amat menyarankan untuk berjalan kaki melangkahi ratusan tangga untuk bisa menikmati atau memotret pemandangan bukit-bukit pasir beserta pohon-pohon kering dan juga danau indah yang mengelilingi benteng ini. Hal ini dikarenakan jalur elephant riding dan pejalan kaki berbeda. Sepanjang perjalanan pun terdapat beberapa kuil dan taman cantik yang amat sayang untuk pengunjung lewatkan begitu saja.Kebetulan karena saya menginap di dekat Amer Fort, maka pada malam hari saya datang menyaksikan pertunjukkan cahaya dan suara. Pertunjukkan tersebut merupakan teater tanpa aktor, karena keseluruhan cerita yang meliputi kisah tentang dinasti Jaipur dan Amer Fort hanya dijelaskan melalui audio.Semakin ciamik karena muncul warna-warni cahaya yang menyala di keseluruhan bangunan seiring pertunjukkan. Pertunjukkan dengan menggunakan bahasa Inggris dimulai pada pukul 19.30. Berulang kali saya berdecak kagum melihat permainan cahaya, berikut dengan pergantian warna-warni dari lampu-lampu yang menyorot keindahan Amer Fort pada malam hari.Esoknya, saya bertujuan untuk mengeksplor kota utama Jaipur dan mendatangi City Palace. Di tengah perjalanan dari Amer Fort menuju City Palace, saya berhenti di Danau Man Sagar untuk melihat Jal Mahal dari pinggir danau. Jal Mahal atau yang lebih dikenal dengan istana air berada di tengah danau. Tidak ada penyewaan perahu untuk bisa melihat lebih dekat. Sehingga, pengunjung hanya bisa menatap dari kejauhan.Di jalan pinggir danau, terdapat beberapa jasa foto dengan menggunakan pakaian tradisional khas Rajasthan. Setiap negara bagian di India memiliki motif yang berbed-beda. Misalnya saja, motif yang amat tipikal dari Rajasthan adalah warna-warna cerah untuk Sari beserta aksesoris yang memenuhi tubuh yang digunakan oleh perempuan dan balutan turban di atas kepala bagi pria.Dikarenakan telah puas memotret setiap sudut dari Jal Mahal, saya pun menaiki bus kecil yang membawa saya ke tengah kota. Tidak sulit untuk menyadari apakah saya sudah sampai di jantung kota, karena sekeliling bangunan yang saya lihat adalah pink. Saya pun turun persis di depan Hawa Mahal, atau juga dikenal dengan julukan istana angin. Istana tersebut mudah dikenali dengan bentuk arsitektur pipih yang dipenuhi dengan jendela dan tentunya berwarna pink. Pengunjung bisa memasuki istana ini melewati pinggir depan istana.City Palace berada tidak jauh dari Hawa Mahal. City Palace merupakan kompleks istana-istana Kerajaan Jaipur pada masa dahulu. Mengunjungi City Palace merupakan suatu keharusan apabila berwisata ke Jaipur. Tiket seharga Rs 300 memang terbilang mahal, tetapi ternyata amat pantas dengan kepuasan saya menjelajahi istana-istana pink di dalamnya. Hal yang menarik untuk diperhatikan dari gaya arsitektur istana di India adalah atap, lantai, dan tiang-tiang tembok yang seluruhnya dipenuhi dengan ukiran-ukiran dan lukisan yang menawan. Terdapat juga dua gerbang dengan dekorasi gambar burung merak dan bunga teratai. Hewan dan bunga tersebut memang menjadi simbol dari negara India.Setelah dari City Palace, saya menyempatkan diri untuk berjalan-jalan di tengah kota. Sekitar tempat tersebut memang dipenuhi dengan toko-toko suvenir, seperti boneka khas Rajasthan, bahkan sampai kain Sari. Oleh-oleh yang tepat apabila telah melancong di India adalah saree. Harga minimum Sari adalah berkisar Rs 500, harga beragam tergantung dari jenis kain Sari. Saya juga mencoba beberapa penganan pinggir jalan, seperti chaat, gol ghappa, dan kasta kachori. Bagi Anda yang tidak cocok dengan makanan pinggir jalan, bisa membeli lassi, yaitu campuran yoghurt, gula, air, dan es. Akhirnya, wisata saya pun ditutup dengan mencoba, lassi di Lassiwala, sebuah toko lassi legendaris yang telah memulai usahanya semenjak tahun 1944.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads