Puncak Everest, 'Tempat Sampah' Tertinggi di Dunia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Puncak Everest, 'Tempat Sampah' Tertinggi di Dunia

- detikTravel
Jumat, 17 Apr 2015 17:50 WIB
Sampah yang terdapat di Puncak Everest (Getty Images)
Kathmandu - Puncak Everest di Pegunungan Himalaya merupakan puncak tertinggi di dunia, dengan ketinggian 8.848 mdpl. Salju abadi dan panorama alamnya sungguh menakjubkan. Tapi sayang beribu sayang, sampah dari manusia juga bertebaran di sana.

Seperti pernah dilansir situs BBC Travel yang ditengok detikTravel, Jumat (17/4/2015) sejak tahun 2000-an, isu sampah yang bertebaran di Puncak Everest sudah mencuri perhatian media internasional. Terang saja, puncak tertinggi di dunia ini merupakan salah satu tempat yang paling indah di muka bumi dan dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.

Pemerintah Nepal mengemukakan, beberapa sampah yang ditemui di sana seperti botol plastik, kaleng makanan, tabung oksigen, tali dan tenda. Parahnya lagi, kotoran manusia juga ditemukan di bawah salju atau di balik bebatuan dan menjadi polusi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Situs Reuters memaparkan, sejak tahun 2008 sudah tercatat 15 kg sampah yang dibersihkan dari Puncak Everest. Kemudian di tahun 2012, 15 seniman asal Nepal membuat karya seni berupa replika kapal sampai pernak-pernik yang diambil dari 15 ton sampah di Puncak Everest.

Sampah di Puncak Everest sudah ditemui dari awal pos pendakian sampai ke puncaknya. Kebanyakan sampah ditemukan di base camp pertama, di lereng Pegunungan Himalaya dengan ketinggian 5.182 mdpl. Celakanya, sampah masih bisa ditemukan di puncaknya yang ketinggiannya sudah mencapai 8.848 mdpl.

Baru-baru ini, pemerintah Nepal bekerja sama dengan pemerintah India untuk menerjukan tim tentara membersihkan sampah di sana. Mereka membawa pulang 4 ribu kg sampah dari titik tertinggi di sana.

"Sayang, Puncak Everest sekarang tak lebih dari tempat sampah tertinggi di dunia," tutur pemimpin tim tentara, Mayor Ranveer Singh Jamval.

Pemerintah Nepal pun sudah melakukan berbagai upaya. Sejak April 2014, pemerintah Nepal memberlakukan aturan kepada para pendaki berupa harus menyerahkan deposit sebesar USD 4.000 atau setara Rp 51 juta. Deposit itu bisa diambil ketika sudah turun dari Puncak Everest dengan syarat membawa sampah sebanyak 8 kg.

Tapi ternyata, pemerintah Nepal mengaku upaya itu belum efektif. Masih banyak sampah yang terdapat di Puncak Everest, yang bisa merusak salju abadi di sana dalam jangka waktu yang panjang.

Sekitar 700 lebih pendaki diperkirakan mendaki Puncak Everest tiap tahunnya. Semoga, mereka yang mendaki puncak tertinggi di dunia tersebut bisa lebih peduli terhadap lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.

(sst/sst)

Hide Ads