Pulau Doom disebut juga sebagai Kota Tua di Sorong, Papua Barat. Di pulau kecil dengan panjang garis pantai 4,5 km ini, banyak bangunan peninggalan kolonial Belanda yang masih berdiri. Wisatawan yang ingin melihat sekeliling Pulau Doom pun bisa berjalan kaki atau naik becak yang lebih santai.
detikTravel berkunjung ke Pulau Doom beberapa waktu lalu. Ketika tiba di dermaga Pulau Doom, terlihat jejeran becak berwarna-warni yang diparkir dengan rapi. Ada juga beberapa becak yang lalu lalang mengangkut penumpang dari dermaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rupanya, beberapa becak di Pulau Doom sudah dimodifikasi oleh pemiliknya dengan menambahkan musik serta speaker, dengan energi dari aki. Becak memang tidak ditambah hiasan yang heboh, bentukannya masih seperti becak tradisional di Pulau Jawa. Namun, suara musiknya terdengar begitu mantap.
"Itu sudah lama. Dipasang (speaker), ada di jok. Buat biar semangat kita narik," ujar Noldi, seorang pemilik becak full music di Pulau Doom.
Speaker kebanyakan dipasang di bawah tempat duduk penumpang. Bagian bawah jok diberi satu atau dua lubang kecil untuk tempat speaker. Biasanya musik di becak akan dihidupkan dengan volume kencang, baik saat menunggu ataupun mengantar penumpang keliling pulau.
"Kalau penumpang tidak terlalu memilih yang ada musik atau tidak, tapi ya enjoy. Pernah ada yang asyik dengar lagu, tahu-tahu lho sudah jauh dari tempat tujuan. Kemudian balik lagi," tutur Noldi.
Ia mengatakan becak-becak di Kota Tua Sorong ini seringkali mengantar para turis keliling pulau. Tarifnya sekitar Rp 40 ribu per jam. Turis bisa memilih ingin berkendara dengan tenang naik becak biasa, atau naik becak modifikasi dengan musik disetel kencang yang siapa tahu bisa membuat perjalanan makin seru.
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol