Palagan Lengkong, Monumen yang Nyaris Dilupakan di Tangerang
Senin, 23 Mei 2016 10:25 WIB

Van Alvin
Jakarta - Di Jabodetabek banyak monumen peringatan peristiwa bersejarah. Namun tidak sedikit dari monumen-monumen tersebut yang tidak diketahui lokasi dan sejarahnya. Salah satunya, Monumen Palagan Lengkong.Anda yang tinggal di daerah Jakarta tentu familiar dengan nama Daan Mogot. Nama seorang mayor yang namanya diabadikan menjadi salah satu nama jalan di daerah Jakarta Barat. Tapi tahukan anda bagaimana Mayor Daan Mogot gugur?Monumen Palagan Lengkong adalah sebuah monumen yang dibangun untuk mengenang peristiwa Lengkong yang terjadi pada tahun 1946 silam. Dalam peristiwa tersebut Mayor Daan Mogot beserta 70 taruna ditugaskan untuk melucuti senjata pasukan Jepang. Tanpa alasan yang jelas, saat proses perundingan sedang berlangsung tiba-tiba Mayor Daan Mogot dan pasukannya diserang secara membabi-buta. Akibat serangan tersebut, Mayor Daan Mogot dan sebagian pasukannya gugur.Dibekas lokasi peristiwa itulah monumen ini dibangun. Jika dahulu lokasi ini adalah hutan, kini ia adalah kawasan perumahan terbesar di kawasan Serpong. Terletak di Jl. Bukit Golf Utara, Serpong, Tangerang Selatan posisi monumen tersebut bisa dibilang sedikit tersembunyi.Bentuknya berupa dinding hitam dengan tinggi sekitar 3 meter dan lebar 8 meter. Undakan tanah disekelilingnya membuat monumen ini semakin terhalang dari pandangan orang yang melintas jalan itu. Hanya ada beton dengan tulisan Taman Daan Mogot di tepi jalan sebagai penanda lokasi monumen.Saat singgah ke lokasi itu suasana begitu sepi. Hanya terlihat seorang tukang potong rumput yang sedang merapikan halaman taman. Disana terlihat juga 2 bangunan yang tidak jelas peruntukannya sebagai apa. Yang pasti bangunan tersebut terlihat kosong tanpa ada petugas jaga. Sementara di depan monumen terdapat 4 karangan bunga yang sudah mengering sisa peringatan peristiwa Lengkong yang ke 70 tahun.Ironi, betapa sebuah monumen peringatan peristiwa penting dalam sejarah bangsa iniΒ terasa terasingkan ditengah ramainya manusia yang tinggal disekitarnya. Jangankan untuk mengunjunginya, sekedar untuk mengetahui lokasinya saja mungkin banyak yang tidak tahu.Semoga saja cagar budaya lainnya di Indonesia bisa lebih dikenal oleh masyarakat. Sehingga kita sebagai penerus bangsa bisa mengenang dan menghargai pengorbanan yang telah dilakukan oleh para pahlawan.
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit