Napak Tilas ke Rumah Masa Kecil Tan Malaka di Payakumbuh

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Napak Tilas ke Rumah Masa Kecil Tan Malaka di Payakumbuh

Eka herlina - detikTravel
Jumat, 27 Mei 2016 10:50 WIB
loading...
Eka herlina
Alat musik tradisionall khas minangkabau, talempong
Di belakang etalase koleksi buku terdapat ranji
Koleksi buku tentang Tan Malaka
Tampak depan Rumah Tan Malaka
Napak Tilas ke Rumah Masa Kecil Tan Malaka di Payakumbuh
Napak Tilas ke Rumah Masa Kecil Tan Malaka di Payakumbuh
Napak Tilas ke Rumah Masa Kecil Tan Malaka di Payakumbuh
Napak Tilas ke Rumah Masa Kecil Tan Malaka di Payakumbuh
Jakarta - Sejarah perjuangan Indonesia tak lepas dari andil Tan Malaka yang merupakan salah satu pahlawan nasional. Traveler pun bisa napak tilas ke rumahnya di Payakumbuh.Adalah Sutan Ibrahim Gelar Datuk Malaka atau lebih dikenal dengan sebutan Tan Malaka, sebuah nama yang tidak memiliki kisah perjuangan sepopuler Soekarno dan Mohammad Hatta dalam buku sejarah semasa sekolah. Namun sesungguhnya, ia konseptor lahirnya Republik Indonesia. Ya, tak banyak kisah perjuangan Tan Malaka yang diketahui oleh banyak orang. Kematiannya pun sempat menjadi teka-teki sebagian orang. Namun, seperti apa yang pernah diungkapkan oleh Tan Malaka, "Ingatlah! bahwa dari dalam kubur, suara saya akan lebih keras daripada dari atas bumi.” Ada banyak orang yang masih membicarakannya bahkan menyimpan rindu tentang kehadiran sosoknya.Tak sedikit juga yang menelusuri jejak masa lalu Tan Malaka termasuk menyinggah sebuah rumah tua khas arsitektur Minangkabau, tempat dimana bapak republik ini lahir serta menghabiskan masa kecilnya. Terletak di Nagari Pandan Gadang, Suliki, Payakumbuh. Lokasi ini bisa ditempuh dengan menggunakan Minibus dari kota Padang menuju Suliki, kemudian dilanjutkan dengan jasa ojek.Diresmikan pada 21 Februari 2008 oleh kementerian pariwisata waktu itu, tak berdampak berarti. Sebuah bangunan tua terkesan tak terurus menyambut. Dinding depan bangunan terbuat dari papan dan memiliki lima buah gonjong. Sekilas tak ada yang menarik dari bangunan yang terlihat rapuh selain unsur dari penulis Madilog ini. Melangkahlah lebih dekat, maka akan menemukan kejutan yang membuat hati berdesir dengan ragam emosi yang tak terbantahkan.Suara derik dari sela-sela kayu saat menaiki anak tangga menandakan kalau bangunan tua ini tidak terurus dengan baik. Membiarkan termakan usia yang makin menua, seperti orang tua yang terabaikan oleh sang anak menikmati kesunyian usia senja. Begitulah kesan yang di dapat. Memasuki bagian dalam rumah, tak banyak perkakas yang berarti. Hanya tempat tidur kuno, sederet talempong, alat musik minangkabau dan sofa. Foto Tan Malaka bergambar hitam putih terpajang di dinding yang terbuat dari anyaman bambu. Di salah satu sudutΒ  ruangan terdapat etalase yang memuat ragam buku tentang Malaka. Selain itu terdapat ranji, silsilah keluarga. Dari ranji ini kita jadi tahu bahwa sebenarnya Tan Malaka sebuah gelar adat dari Ibrahim.Saksi bisu nama itu tetap ada di sebuah meja dekat pintu masuk, di mana di atasnya terdapat sebuah buku polio yang berfungsi sebagai buku tamu. Ada begitu banyak nama perorangan ataupun kelompok yang berseliweran dari berbagai pelosok negeri ini bahkan ada dari luar negeri seperti Malaysia, Filipina, bahkan Belanda. Dari ragam nama itu, mereka meninggalkan testimonial penuh harapan dan kerinduan yang mendalam. Tak sedikit yang menulis kutipan kalimat Tan Malaka yang mengetarkan jiwa.Sekilas tentang Tan Malaka, semasa hidupnya, pendiri partai Musyawarah Rakyat Banyak (Murba) ini tak lepas dari pelarian, pembuangan dan pengusiran dari tanah kelahirannya. Tan Malaka bahkan sempat dituduh sebagai dalang di balik Sutan Syahrir pada Juni 1946.Namun, tak ada yang bisa mengabaikan perannya dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia. Oleh Soekarno, Tan Malaka ditetapkan sebagai pahlawan Nasional melalui ketetapan presiden RI no 53 tanggal 23 Maret 1963. Sangat disayang, namanya menghilang dari catatan buku sejarah entah karena sebab apa. Tak heran nama Tan Malaka tak sepopuler bapak Proklamator Indonesia.Β Β Β Β Β Β Β 
Hide Ads