Cristo Redentor atau Kristus Sang Penebus di Rio de Janiero menjadi salah satu destinasi yang paling banyak diincar wisatawan. Tak heran jika tempat itu selalu ramai pengunjung.
Khususnya di hari libur, patung yang terletak di puncak gunung Corcovado itu selalu dikerumuni orang. Mulai dari yang sekadar datang untuk berfoto hingga berdua di kapel mungil yang berada tepat di bawah patung Kristus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemandangan dari Christ the Redeemer (Ken/detikTravel) |
Patung ini dibangun oleh Keuskupan Agung Rio de Janiero. Mereka mengumpulkan dana pembangunan melalui acara yang disebut Semana do Monumento atau Minggu Monumen.
Baru pondasi secara seremonial diletakkan pada April 1922, bertepatan dengan seratus tahun kemerdekaan Brazil dari Portugal. Sketsa Insinyur Brasil Heitor da Silva Costa terpilih untuk menjadi desain awal.
Namun desain itu diubah oleh seniman Brasil Carlos Oswald. Dia menyarankan pose berdiri dengan tangan terbuka, seperti salib. Dia menyebut itu sebagai simbol dari penebusan umat manusia. Kepala dan tangan patung dibuat oleh pematung Prancis Paul Landowski.
Pagi yang sejuk dari atas sini (Ken/detikTravel) |
Patung ini menjadi menjadi salah satu Art Deco terbesar di dunia. Berat struktur sekitar 635 ton. Dibuat dari beton bertulang yang bagian atasnya dilapisi mosaik ribuan soapstone berbentuk segitiga.
Nah,supaya mendapat spot bagus untuk berfoto, banyak wisatawan datang pagi-pagi sesaat sebelum tempat itu dibuka. Mereka berharap bisa berfoto dengan tidak banyak orang di sekitar patung dengan tinggi 38 meter itu.
detikTravel lumayan beruntung karena atas ajakan Google, bisa mampir ke tempat itu sebelum loket dibuka. Jadi bisa mendapatkan spot manapun yang diinginkan untuk berfoto tanpa harus berdesakan dengan wisatawan lain.
Suasana yang masih sepi (Ken/detikTravel) |
detikTravel tiba di lokasi patung Christ the Redeemer sekitar pukul 05.00 waktu Rio de Janiero. Sebelum matahari menampakkan dirinya di ufuk timur, tepat berhadapan dengan patung yang menjadi simbol umat Kristen itu.
Pemandangam dari ketinggian 710 meter ini sangat luar biasa. Di pagi hari, akan tampak kabut putih. Dari jauh tampak seperti lautan luas, namun berwarna putih. Benar-benar indah! (ken/shf)












































Pemandangan dari Christ the Redeemer (Ken/detikTravel)
Pagi yang sejuk dari atas sini (Ken/detikTravel)
Suasana yang masih sepi (Ken/detikTravel)
Komentar Terbanyak
Pembegalan Warga Suku Baduy di Jakpus Berbuntut Panjang
Thailand Minta Turis Israel Lebih Sopan dan Hormat
Denda 50 Kerbau Menanti Pandji Pragiwaksono usai Candaan Adat Toraja