Kete Kesu, Wisata Desa Adat Menawan di Toraja

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kete Kesu, Wisata Desa Adat Menawan di Toraja

bonauli - detikTravel
Rabu, 25 Jan 2017 16:50 WIB
Jejeran tongkonan di Desa Kete Kesu (Bonauli/detikTravel)
Tana Toraja - Liburan ke Tana Toraja kurang lengkap kalo enggak main ke desa adat. Ini dia salah satu desa adat yang bisa traveler kunjungi, Kete Kesu.

detikTravel mendapat kesempatan dari Kementerian Pariwisata, Rabu (25/1/2017) untuk berkunjung ke Toraja. Salah satu tempat yang harus traveler kunjungi untuk mengenal adat Toraja adalah Kete Kesu.

Kete Kesu menjadi salah satu desa adat yang ada di Toraja. Biaya masuknya hanya Rp 10.000 per orang. Lokasinya 5 km dari Rantepao. Apa saja yang bisa dilihat di sini? Banyak banget!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di desa ini masih berdiri tongkonan asli dari jaman leluhur. Tongkonan adalah rumah adat asli Toraja.

Ciri khas tongkonan terlihat jelas dibentuk atap yang menyerupai perahu. Ini menjadi trademark yang selalu orang toraja gunakan.

Traveler bisa lihat tongkonan asli dari atapnya yang masih menggunakan sabut dan ditumbuhi oleh tanaman. Tak seperti di kota yang sudah menggunakan bambu atau genting untuk atap tongkonan.

Di depan tongkonan ada alang atau lumbung yang dibangun berhadapan. Ini menjadi kompas bagi masyarakat, tongkonan di utara sedangkan alang diletakkan di selatan.

Begitu masuk ke area tongkonan, traveler akan melihat patung kepala kerbau dipajang di atas rumah. Ada yang berwarna putih, hitam dan belang atau biasa disebut bule.

Lambang kepala kerbau memiliki arti kemakmuran dan kekayaan. Ini juga menjadi status sosial orang Toraja di masyarakat.

Bukan hanya tongkonan, alang pun memiliki lambang ayam dan matahari di atas bangunan. Ini juga menjadi tanda kelimpahan pada lumbung.

Oiya tongkonan juga memiliki nama. Nama tongkonan akan diberikan sebelum dibangun atas musyawarah dari tetua adat. Nama tongkonan ini diberikan keturunan nenek moyang dan berpasangan lho!

Tanduk-tanduk kerbau tergantung rapi di depan tiang tongkonan. Ini sebagai penanda bahwa yang empunya rumah sudah melakukan banyak pesta.

Buat traveler yang mau tau lebih banyak soal adat bisa datang langsung ke museumnya. Museum ini terletak di bawah tongkonan dan dikelola oleh perseorangan.

Karena koleksinya juga milik leluhur dari satu keluarga, akan lebih baik jika traveler membayar uang retribusi seikhlasnya. Mereka akan dengan senang hati menjelaskan rinci semua tentang adat Toraja.

Nah, ini yang jadi incaran kubur tebing orang Toraja. Orang Toraja memang terkenal karena proses penguburan yang tidak biasa. Bukan dimasukkan ke tanah tapi di dalam tebing.

Setelah mengenal agama, masyarakat Toraja tidak lagi menggantung peti di atas tebing. Peti mati hanya dimasukkan ke dalam gua.

Jalan-jalan pasti tidak jauh dari buah tangan. Ada sederet toko suvenir yang menghiasi desa ini. Traveler bisa puas belanja karena harganya lebih murah dibandingkan dengan yang di kota.

Liburan sambil mengenal budaya Indonesia, selamat datang di Tana Toraja! (bnl/aff)

Hide Ads