detikTravel mendapat kesempatan dari Kemeterian Pariwisata untuk berkunjung ke Tana Toraja, Senin (30/1/2017). Toraja memang terkenal dengan acara upacara pemakaman yang tidak biasa.
Sudah dengar tentang penguburan di atas tebing? Itulah adat Toraja. Bukan hanya tempat pemakamannya yang terkenal, tapi juga boneka makamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehingga sanak saudara yang datang dari tanah rantau bisa mengetahui seperti apa wajah leluhurnya. Mengenal dan menghormati leluhur adalah kebudayaan yang masih terus dilestarikan oleh orang Toraja.
Namun tak sembarang, boneka kayu ini hanya boleh digunakan untuk oma-opa atau orang tua. Dan hanya para bangsawanlah yang boleh menggunakan boneka kayu di depan kuburnya.
"Harga boneka kayu mulai dari Rp 10-25 juta," ujar Didi, seorang pemahat boneka kayu dari Desa Lemo, Tana Toraja.
Boneka kayu dibuat seukuran dengan orang yang meninggal. Dan wajahnya harus mirip!
Di leher atau tangan boneka akan diberikan sepu atau tas kecil yang biasanya digunakan untuk membawa sirih. Waktu untuk pengerjaan juga tergantung dari ukuran boneka.
Di bandrol dengan harga fantastis tidak begitu saja bisa langsung diletakkan di makam. Peletakan boneka juga harus dialui dengan upacara adat.
"Kalau mau letakkan boneka harus potong 24 jenis kerbau," ungkat Didi.
Bayangkan, bukan satu atau dua ekor tapi 24 jenis kerbau. Jenis kerbau dilihat dari warna kulit dan jenis tanduknya. Upacara biasanya akan dilakukan dalam waktu 3 hari.
Nantinya setelah berumur ratusan tahun, akan dilakukan upacara Ma Nenek atau pergantian baju. Saat upacara ini biasanya boneka akan ditukar dengan yang imitasi.
"Boneka yang asli diletakkan di rumah atau lumbung supaya tidak dicuri," jelas Didi.
Inilah salah satu alasan kenapa boneka makam seringkali jadi bahan curian. Selain harganya yang mahal, upacaranya pun tidak murah dan tidak sembarangan. (bnl/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!