Gunakan Ikan Beku, Festival Es di Jepang Dikecam

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gunakan Ikan Beku, Festival Es di Jepang Dikecam

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Jumat, 10 Feb 2017 09:18 WIB
Foto: Pajangan kontroversial di Festival Salju Sapporo tahun ini (@jefuemon_ver2/Twitter)
Sapporo - Tahun ini, Jepang kembali menyelenggarakan Festival Salju Sapporo di Hokaido. Namun, festival ini diwarnai kontroversi karena menggunakan ikan beku.

Memasuki penyelenggaraan yang ke-68 kalinya, Festival Salju Sapporo kembali menampilkan berbagai karya seni yang terbuat dari es. Sayangnya, ada satu karya seni yang dianggap kontroversial karena menggunakan ikan beku sebagai pajangan.

Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Jumat (10/2/2017), media Fox News memberitakan bahwa tak sedikit pihak yang mengecam festival tahun ini karena menggunakan ikan beku. Padahal tahun sebelumnya, pihak penyelenggara festival juga sempat dikecam karena melakukan hal yang sama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbeda dengan pajangan tahun lalu yang memakai ikan beku di dalam gapura. Di festival tahun ini, sejumlah ikan dan makhluk laut beku dari Hokkaido ditampilkan dalam sejumlah blok es yang disusun layaknya batu bata.

Kritik pun datang dari pihak pecinta binatang hingga netizen. Misalnya seperti salah satu netizen dengan nama akun Twitter @Mulboyne.



Namun ada juga yang menganggap kalau pajangan dengan ikan beku itu adalah hal biasa dan tidak perlu dipermasalahkan. Contohnya seperti netizen dengan akun Twitter @jefuemon_ver2.



Menanggapi banyak cuitan di dunia maya, Ketua Asosiasi Turis Susukino selaku penyelenggara dan pemilik display, Seiichi Shinoda, menganggap kalau pajangan tersebut hanyalah sebagai bentuk seni.

"Pajangan itu adalah seni, dan kami akan melanjutkannya kembali di masa depan," ujar Ketua dari Asosiasi Turis Susukino, Seiichi Shinoda seperti diungkapkan pada situs lokal Rocket News 24.

Terlepas dari kontroversi yang ada, sepertinya belum ada wacana untuk menarik pajangan tersebut. Rencananya, festival tersebut akan terus diselenggarakan hingga 12 Februari 2017.

(wsw/aff)

Hide Ads