Mengenal Suku Salakirat, Harta Budaya Indonesia di Mentawai

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mengenal Suku Salakirat, Harta Budaya Indonesia di Mentawai

Karin Cg - detikTravel
Sabtu, 25 Mar 2017 12:35 WIB
Jakarta - Beberapa waktu lalu aktor Liam Hemsworth dikabarkan liburan dan main surfing di Mentawai. Namun tidak hanya itu, Mentawai juga punya Suku Salakirat. Adalah Mentawai, daerah yang kaya dengan atraksi wisata alam dan budayanya yang masih kental dan tidak terlalu tersentuh dengan modernisasi. Mentawai merupakan daerah yang terletak di wilayah Indonesia bagian Barat dan merupakan tetangga dari Kota Padang atau provinsi Sumatera Barat. Mentawai memiliki 4 pulau di dalamnya yaitu pulau Sipora, pulau Siberut (yang merupakan pulau terbesar di Mentawai), Pagai Utara dan Pagai Selatan. Menariknya, ternyata pulau ini sudah di kenal oleh wisatawan luar negeri. Terbukti dari beberapa wisatawan asing yang ditemui di sana dan kebanyakan mencoba aktivitas surfing. Mentawai memiliki ombak yang sangat cocok digunakan bagi wisatawan yang menyukai olahraga surfing. Selain menyuguhkan ombak yang sangat luar biasa, Mentawai menawarkan pula pemandangan yang membuat mata sejuk dan hati damai. Tidak ramai, Mentawai merupakan pulau yang menenangkan hati dengan suara deburan ombaknya yang seolah-olah mengajak kita untuk menghampirinya, bermain-main kecil. Di beberapa bagian, pulau menakjubkan ini belum bisa terjangkau oleh operator telepon, tapi pulau ini menggantikan kenyamanan fasilitas teknologi dengan pemandangan alamnya yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.Bukan hanya alam, Mentawai menyuguhkan atraksi wisata budaya yang tidak boleh dilewatkan. Dibalik keelokan pemandangan Mentawai, ternyata daerah menakjubkan ini menyembunyikan harta berharga kebudayaan Indonesia yang terpendam.Suku Salakirat, suku yang berada Pulau Siberut. Letaknya jauh ke dalam, tapi sangat direkomendasikan untuk dikunjungi dengan menggunakan perahu yang mereka panggil pong-pong itu merupakan transportasi andalan selama 4 jam dan berkapasitas 4 orang saja lalu berjalan kaki sekitar 1 jam, kita dapat mencapai Desa tempat Suku Salakirat tinggal.Keramahan, keterbukaan, dan senyuman dari orang- orang suku Salakirat dapat membayar perjalanan jauh yang kita lewati untuk bertemu mereka. Meskipun banyak dari mereka yang tidak bisa berbahasa Indonesia, tapi mereka masih mengerti apa yang kita inginkan.Di dalam rumah tradisional suku mereka, terdapat beberapa tulang- tulang hewan buruan mereka yang mempercantik rumah. Beberapa tarian dapat mereka tarikan ketika ada pesta, salah satunya adalah tari yang di sebut tari Turu Bilou yang mereka lakukan dengan tujuan untuk hiburan, sedangkan tari Manyang dan tari Gou-Gou untuk tarian pertunjukan dan masih banyak ragam tarian yang mereka punya. Mereka dapat menunjukan aktivitas mereka yang kesehariannya adalah berburu untuk pria, sedangkan untuk wanita mengurus rumah. Dengan berpakaian tradisional Kabit (untuk pria) dan Sugune (untuk wanita), mereka menyambut setiap wisatawan asing dan domestik yang datang ke rumah mereka.Jika menginap, mereka akan dengan senang hati memberikan alas tidur yang nyaman. Juga keesokan harinya mereka akan bangun pagi dan mempersiapkan makanan untuk wisatawan yang datang.Wisatawan yang datang pun dapat melihat aktivitas mereka di pagi hari ketika mempersiapkan makanan atau berburu. Agama yang mereka anut pun tidak jauh berbeda dari kebanyakan masyarakat Indonesia, yaitu Muslim dan Protestan. Namun sebagian dari mereka masih menganut animisme.Di hari-hari tertentu ketika ada sesuatu yang spesial seperti kelahiran, pernikahan dan kematian, mereka akan mengadakan ritual yang unik. Seperti ritual ketika hari kelahiran, mereka akan dengan sangat bersukacita mengadakan selamatan. Pesta yang diadakan untuk anak perempuan dan laki- laki pun berbeda. Untuk nama panggilan, beberapa dari mereka memiliki nama yang unik seperti Telepon dan Gong. Ketika kita bertemu dengan ayah mereka, maka kita harus memanggil ayah mereka dengan sebutan aman seperti Telepon, dipanggil aman Lepon.Suku Salakirat ini adalah suku yang sangat menyenangkan untuk dikunjungi. Mereka ramah, terbuka, dan mereka adalah harta yang tidak boleh sampai punah di Indonesia.Merekalah salah satu kekayaan Indonesia. Mereka salah satu kebanggaan Indonesia, dan merekalah yang akan terus menghidupkan ibu pertiwi. Jagalah mereka. (travel/travel)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads