Kasihan, Nenek 94 Tahun Terlantar di Bandara Sydney

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kasihan, Nenek 94 Tahun Terlantar di Bandara Sydney

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Senin, 18 Sep 2017 12:15 WIB
Foto: Ilustrasi pesawat Qantas (dok. Reuters)
Sydney - Beryl Percival (94) menangis lantaran terdampar di Bandara Sydney. Dia ditinggal pesawat dan tidak bisa menemui saudara iparnya yang berusia 99 tahun.

Kisah Beryl yang menghiasi beberapa pemberitaan media di Australia rupanya cukup menyentuh hati traveler. Mereka iba dengan nasib nenek berusia 94 tahun ini karena keinginannya bertemu dengan saudara iparnya yang berusia 99 tahun batal terlaksana.

Dikumpulkan detikTravel dari beberapa media Australia, Senin (18/9/2017), Beryl hanya punya waktu satu malam untuk mengunjungi saudaranya yang tinggal di Panti Jompo di daerah Port Macquarie, sekitar 1 jam perjalanan naik pesawat dari Sydney, NSW, Australia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beryl yang pergi sendirian, dijadwalkan naik penerbangan Qantas pada pukul 11.50 pagi dari Sydney menuju ke Port Macquarie. Namun setelah tiba di Bandara Sydney, Beryl mendapati pesawatnya sudah penuh terisi dan tidak ada kursi tersisa akibat adanya perubahan jadwal.

Beryl pun sedih dan langsung menelepon keponakannya bernama Megan Walsh untuk menjemput dan mengantarkannya ke panti jompo saudaranya di Port Macquarie. Megan pun terpaksa nyetir selama 4 jam untuk menjemput Beryl, dan 4 jam lagi untuk mengantarnya ke Port Macquaire.

"Saya ditelfon Beryl sambil nangis-nangis, dia bilang dia tidak bisa naik penerbangan berikutnya. Dia sungguh kecewa," ujar Beryl seperti ditulis News Australia.

Juru bicara maskapai Qantas menyebut pesawat yang dinaiki Beryl terpaksa diganti dengan yang berukuran lebih kecil akibat cuaca buruk yang melanda Sydney saat itu. Beryl pun dipindah ke penerbangan selanjutnya, tetapi Beryl lebih memilih untuk dijemput keponakannya.

Pihak Qantas sudah berusaha untuk mengganti jadwal tiket pesawat Beryl agar dia lebih banyak menghabiskan waktu dengan saudaranya di Port Macquaire. Meski terlihat sehat, bagi Beryl yang sudah berusia 94 Tahun penerbangan ke Port Macquaire ini mungkin untuk yang terakhir kalinya. Jika terbang jarak jauh lagi, dikhawatirkan kesehatan Beryl akan makin menurun. (wsw/aff)

Hide Ads