Dilansir dari CNN Style, Selasa (3/10/2017), inilah Tupolev Tu-144 buatan Uni Soviet atau Rusia sebutannya sekarang. Bentuknya terlihat sangat mirip dengan pesaingnya, concorde tapi agak lebih eksotis dan misterius.
Concordski tampil luar biasa di Paris Air Show pada tahun 1971 dan membuat semua orang terkesan. Di situasi yang memanas, dalam hal pengembangan pesawat jet supersonik berpenumpang ini, Uni Soviet-lah yang memulai lebih dulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rekam jejak, Soviet pada tahun yang sama telah mencapai pendaratan pendahuluan pertama di Mars dan meluncurkan stasiun luar angkasa pertama. Mereka tampak sempurna mengalahkan blok barat dalam perjalanan penumpang supersonik.
Namun hal itu hanya sementara karena masih ada kekurangan di sana-sini dalam Concordski, juga nasib buruk yang terus menggelayuti. Pesawat ini berubah menjadi salah satu kegagalan penerbangan sipil terbesar hingga kini.
![]() |
Perlombaan Penerbangan Supersonik
Meskipun Concorde yang mendapatkan tempat dalam sejarah, Concordski yang kurang dikenal telah mengalahkannya di langit sebanyak dua kali. Penerbangan Concordski dimulai pada 31 Desember 1968 atau dua bulan sebelum Concorde, kemudian mencapai penerbangan supersonik pertamanya pada bulan Juni 1969.
Hal ini bukanlah kemenangan kecil. Orang-orang Amerika yang berada di luar perlombaan pesawat supersonik telah membatalkan pendanaan bagi Boeing untuk proyek serupa pada tahun 1971.
"Pembangunan moda transportasi ini dimulai di tengah persaingan antara dua sistem politik. Seluruh elemen Uni Soviet sangat bangga dengan Tu-144 dan tidak ragu bahwa pesawt itu lebih baik dari pada Concorde, juga sangat cantik!" kata Ilya Grinberg, ahli penerbangan dan profesor teknik penerbangan Soviet di Buffalo State University.
Kedua pesawat itu jelas sama persis di depan mata. Hal itu telah lama memicu adanya cerita mata-mata.
"Desain Tupolev bukanlah hasil spionase. Meski mirip, pesawat ini agak berbeda dengan berbagai aspek. Kesamaan eksternal didasarkan pada kriteria fungsional dan parameter yang dibutuhkan. Tentunya garis besar desain Concorde bisa mempengaruhi beberapa keputusan konseptual," kata Grinberg.
Concordski sedikit lebih besar dan lebih cepat dari pada Concorde. Hal yang membedakannya adalah sepasang 'canards' atau sayap-sayap yang berada tepat di belakang kokpit. Sayap ini yang memberikan pengangkatan ekstra dan kendali yang lebih baik pada kecepatan rendah.
![]() |
Sebuah Kecelakaan di Paris
Concordski mencuri pertunjukan di acara terbesar di industri penerbangan pada tahun 1971. Pesawat ini melakukannya lagi pada tahun 1973, namun karena tragedi.
Concorde menyelesaikan demonstrasi pertamanya tanpa hambatan. Namun Concordski memperagakan pertunjukan yang jauh lebih berani dengan tikungan dan belokan tajam yang terbukti berakibat fatal. Pesawat tersebut berantakan di udara dan menabrak Desa Goussainville yang menewaskan enam orang di dalam pesawat dan delapan warga desa.
Sebuah teori konspirasi mengklaim bahwa jatuhnya Concordski untuk menghindari tabrakan dengan pesawat tempur Mirage milik Prancis yang mencoba memotretnya. Namun Grinberg dengan cepat menampiknya.
"Pesawat tempur Mirage tidak ada hubungannya dengan kecelakaan itu. Itu hanya spekulasi untuk mengalihkan perhatian dari penyebab sebenarnya yang merupakan manuver drastis Concordski dan melampaui batas yang diizinkan," kata dia.
Dalam rekaman kecelakaan menunjukkan bahwa saat Concordski menukik mungkin menyalakan kembali mesin setelah melewatinya. Di bawah tekanan terlalu banyak, sayapnya terputus.
"Pilot berusaha untuk mengesankan publik dan pers dunia, untuk menunjukkan bahwa pesawat Soviet bisa lebih seksi daripada tubuh concorde yang lebih jadul. Itu cukup jelas dari rekaman itu," jelas Grinberg.
![]() |
55 Penerbangan Concordski
Itulah awal kejatuhan dari concordski. Kecelakaan di Paris menunda program Soviet selama empat tahun sehingga Concorde bisa memasuki tahap pelayanan terlebih dahulu tapi tidak sepenuhnya meyakinkan Soviet bahwa pesawat itu membutuhkan lebih banyak pengujian.
Akhirnya pada tahun 1977 concordski mulai menerbangkan penumpang. Ternyata pesawat ini amat sempit dan cenderung berisik yang memekakkan telinga karena tidak seperti Concorde, Concordski hanya bisa mempertahankan kecepatan supersonik dengan menggunakan afterburner seperti pesawat militer.
Aeroflot menggunakan Concordski untuk melayani rute dua jam antara Moskow dan Alma Ata (sekarang Almaty) ibu kota Kazakhstan. Kota ini dipilih karena melewati daerah-daerah yang jarang penduduknya.
Akan tetapi dalam penerbangan mingguannya hanya terisi setengahnya saja. Akhirnya Concordski hanya mengangkut lebih banyak kargo dan surat daripada penumpang dan layanan ini dibatalkan setelah enam bulan.
Dalam waktu yang singkat itu sebagai pesawat penumpang, Concordski hanya melakukan 55 penerbangan dan mengalami ratusan kegagalan, banyak di antaranya menyebar, mulai dari kerusakan mesin hingga alarm yang berbunyi dan tak bisa dimatikan.
Berbagai cerita telah muncul selama bertahun-tahun tentang kesengsaraan pesawat ini termasuk laporan bahwa ada penumpang yang harus berkomunikasi melalui catatan tertulis karena suara yang memekakkan telinga. Lalu, setiap penerbangan dari Moskow hanya bisa berangkat setelah pesawat tersebut diperiksa secara pribadi oleh perancang pesawat terbang, Alexei Tupolev.
![]() |
Akhir Era Concordski
Pada tanggal 23 Mei 1978, ada kejadian seseorang yang terbakar di dalam Concordski dekat Moskow yang mengharuskan pendaratan darurat di mana dua insinyur penerbangan terbunuh. Meskipun kecelakaan tersebut mendorong pelarangan penuh atas penerbangan penumpang, sebenarnya ada alasan lain yang menyebabkan kematian pesawat tersebut.
Para pimpinan Soviet dan juga petinggi Aeroflot sudah cukup pusing dengan program Concordski yang menimbulkan masalah kompleks ini. Concordski tidak lagi disuntik pendanannya dan menyumbang pendapatan yang nyata untuk digunakan dalam pasar domestik.
Tanpa banyak alasan, concordski diam-diam pensiun dan produksi pesawat barunya dihentikan pada tahun 1984. Secara keseluruhan hanya 17 concordski yang diproduksi termasuk dalam tahap prototipe dan sebagian besar dibatalkan lalu beberapa dipamerkan di museum penerbangan di Rusia dan Jerman.
Penerbangan terakhir Concordski dilakukan pada tahun 1999 berkat NASA yang mensponsori program penelitian gabungan selama tiga tahun antara AS dan Rusia. Pesawat yang digunakan adalah Tu-144 terakhir yang pernah dibangun dan telah mencatat perjalanan 82 jam terbang.
Tupolev mengutak-atik gagasan penggantinya yang disebut Tu-244 tapi tidak pernah membangunnya. Concorde sendiri terbang terakhir pada tahun 2003, hal itu dikarenakan kecelakaan fatal pada tahun 2000 yang membunuh 113 orang di dekat Paris tidak jauh dari tempat Concordski pertama jatuh pada tahun 1973.
Banyak pesawat supersonik lainnya telah diusulkan sejak itu. Namun tidak ada yang berhasil mencapai tahap produksi.
"Saya tidak dapat memperkirakan dalam waktu dekat. Di era konferensi video internet dan real-time sehingga tidak diperlukan transportasi berkecepatan tinggi untuk keperluan bisnis. Orang-orang butuh mimpi, salah satunya melakukan perjalanan kecepatan supersonik dengan nyaman.," pungkas Grinberg. (msl/krn)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?
Foto: Aksi Wulan Guritno Main Jetski di Danau Toba