Untuk mencapai Taj Mahal dari Kota New Delhi, harus menempuh jarak kurang lebih 210 km menuju Kota Agra. Waktu tempuhnya sekitar 3,5 jam dengan mobil.
Jika menuju ke sana di bulan Januari, suhu udara di India utara dingin yakni berkisar antara 7 hingga 9 derajat Celcius. Jalanan pun berkabut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikTravel dan sejumlah wartawan lain berkesempatan mengunjungi Taj Mahal pada Sabtu (27/1/2018) dengan didampingi pemandu bernama Ashish Kumar. Antrean loket amat panjang saat itu.
"Jika kalian pergi ke Taj Mahal di hari Sabtu atau Minggu, maka antreannya sepanjang ini. Biasanya sepi kalau hari biasa. Terlebih, kemarin di India baru saja libur nasional," kata Ashish di loket pembelian tiket.
![]() |
Di India, ada perayaan Hari Republik setiap tanggal 26 Januari. Kebetulan tahun ini perayaan jatuh di hari Jumat sehingga warga India tengah mendapat long weekend.
"Sementara itu Taj Mahal tutup di hari Jumat, jadi mungkin banyak yang ke sini di hari Sabtu," imbuh dia.
Tiket masuk Taj Mahal adalah 40 Rupee (± Rp 8.300) untuk warga lokal dan 1.000 Rupee (± Rp 210.000) untuk wisatawan mancanegara. Setelah membeli tiket, maka pengunjung mendapatkan air mineral 500 ml dan sepasang penutup sepatu. Pengunjung juga tak boleh membawa tas besar saat masuk.
Antrean antara pemegang tiket 'reguler value' dan 'high value' pun dibedakan. Selain itu antrean laki-laki dan perempuan juga terpisah.
Saat sedang ramai, antrean masuk Taj Mahal bisa sampai hampir 1 jam untuk turis asing. Tetapi lama mengantre kemudian terobati setelah disuguhi pemandangan megah Taj Mahal.
![]() |
Selain bangunan serupa masjid berwarna putih, 3 gerbang masuk Taj Mahal pun terlihat mewah. Sesekali muncul monyet ekor panjang berlompatan di gerbang masuk itu.
"Taj Mahal adalah lambang cinta Shah Jahan untuk istrinya yang bernama Mumtaz. Mahal dalam bahasa India berarti Istana, sedangkat Taj diambil dari nama Mumtaz. Orang India suka memendekkan kata sehingga 'Mumtaz' berubah jadi 'Taj'," tutur Ashish menjelaskan.
Dia lalu bercerita bagaimana Shah Jahan yang merupakan Raja Mughal yang pernah memerintah di India, menjanjikan sebuah Istana megah untuk istrinya yang sedang sakit. Mughal sendiri sebenarnya berasal dari Mongolia dan beragama Islam.
Konon Mumtaz memiliki paras yang cantik. Namun dia sakit saat mengandung anak ke-14 dan meninggal dunia setelah melahirkan. Sebelum ditinggal Mumtaz, Shah Jahan berjanji membangun istana megah untuk makam istrinya itu.
Akhirnya dimulailah pembangunan Mumtaz Mahal atau Taj Mahal pada tahun 1631. Oleh karena saat itu Mughal adalah kesultanan muslim, maka bentuk Taj Mahal menyerupai masjid. Pembangunan Taj Mahal rampung setelah 22 tahun, lengkap dengan taman nan indah.
"Walaupun dibangun dengan gaya Islam, tetapi kalian bisa melihat simbol-simbol agama lain di dalamnya. Di sini kalian akan melihat keragaman," kata Ashish.
![]() |
Untuk masuk ke bangunan utama, maka pengunjung harus menutup sepatunya dengan penutup yang telah dibagikan. Antrean untuk masuk juga panjang serta dilarang mengabadikan gambar di dalamnya. Ada replika makam Mumtaz dan Shah Jahan di dalam bangunan itu.
"Makam yang asli ada di bawahnya dengan bentuk dan ukuran yang sama," kata Ashish.
Pintu masuk bangunan utama Taj Mahal dihiasi kaligrafi ayat Alquran. Motif bunga-bunga khas timur tengah juga menghiasi di pintu masuk dan sisi-sisi lainnya. Ornamen ini mirip dengan yang ada di Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, yang dibangun pada tahun 2004.
Baca juga: Saat Jokowi Terpukau Masjid Agung Sheikh Zayed, Abu Dhabi
Karena terbuat dari marmer putih, suasana menjadi sejuk. Para pengunjung bisa menunggu antrean sambil berfoto ria.
Pengunjung Taj Mahal berasal dari berbagai suku dan bangsa dan juga agama. Meski mayoritas beragama Hindu, namun warga India tetap menjaga keutuhan bangunan peninggalan kesultanan Islam tersebut. Perbedaan itu tak jadi batasan untuk sama-sama mengagumi Taj Mahal.
![]() |
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!