Kapan Naik Kapal Feri di Indonesia, Senyaman di Australia?

Queenscliff - Naik feri untuk menyeberang antar pulau di Indonesia seringkali penuh sesak dan tidak nyaman. Indonesia perlu belajar dari Australia.

Atas undangan dari Garuda Indonesia dan Tourism Australia, detikTravel bertualang negara bagian Victoria di Australia. Pada Selasa (13/3/2018), detikTravel sempat mencoba menyeberang naik mobil dengan menumpang kapal feri MV Sorrento dari Queenscliff menuju Sorrento.

Lift di dalam kapal (Johannes Randy/detikTravel)

Layaknya kapal feri di Indonesia, para penumpang yang membawa kendaraan terlebih dulu mengantre di dermaga sambil menunggu kapal feri datang. Tidak sampai menunggu lebih dari 30 menit, feri pun tiba di dermaga. Dengan teratur kendaraan dan penumpang yang ada di kapal turun lebih dulu, disusul oleh kendaraan yang sebelumnya telah menunggu di dermaga.

Setelah memarkirkan kendaraan di dalam kapal feri, saya dan penumpang lain pun diperbolehkan untuk meninggalkan kendaraan dan naik ke bagian atas feri untuk bersantai. Menariknya, fasilitas umum yang ada di atas MV Sorento begitu terawat dan nyaman. Sangat berbeda dengan kondisi kapal feri di Indonesia.

(Johannes Randy/detikTravel)

Mulai dari bagian tempat parkir kendaraan, traveler bisa menemukan lift menuju bagian atas kapal. Bisa juga naik dengan memakai tangga jika ingin. Sesampainya di atas kapal, traveler bisa menaiki 1 tingkat lagi untuk melihat bagian teratas deck outdoor yang dilengkapi barisan kursi nyaman. Namun karena terlalu berangin, saya pun mencoba turun ke dek tengah yang tertutup.

Di dalam, saya pun dibuat terpesona akan kondisi dan fasilitas yang ada. Dari pintu masuk bagian dalam, traveler bisa menemukan area bermain anak di sisi kanan serta bangku nyaman di belakangnya dan sisi kiri kapal. Semua bangkunya pun sangat terawat dan bersih. Belum lagi kondisi di dalam kapal yang lengang dan ber-AC.

(Johannes Randy/detikTravel)

Suasana menunggu pun semakin nyaman dengan keberadaan sebuah kantin dan lounge rasa cafe yang tersedia di dalam kapal. Malah ada juga kursi refleksi yang biasa ditemui di bandara internasional, tapi harus membayar AUD 2 (Rp 21 ribu) jika ingin mencobanya.

Keluar dek, traveler juga bisa menjumpai binocular atau teropong yang bisa digunakan untuk melihat kejauhan. Namun seperti kursi refleksi otomatis, traveler juga harus membayar AUD 2 untuk mencobanya.

(Johannes Randy/detikTravel)

Tidak sampai situ, detikTravel juga dibuat kagum akan kebersihan toilet di atas kapal MV Sorrento. Mulai dari washtafel sampai lantai toilet, semuanya bersih dan mengkilap. Kemewahan yang agaknya sulit dijumpai pada kapal serupa di Indonesia.

Tidak sampai sejam, kapal feri pun tiba di lokasi. Traveler pun bisa mendengar informasi di pengeras suara yang memberitahukan kalau kapal akan segera merapat, jadi Anda bisa bersiap dan kembali ke kendaraan. Setibanya kapal feri merapat di pelabuhan, satu persatu kendaraan mulai keluar dengan teratur. Untuk traveler yang berjalan kaki, disediakan lajur tersendiri. Nyaman dan cepat.

(Johannes Randy/detikTravel)

Lantas berapa harga untuk menyeberang dan menikmati fasilitas yang ditawarkan oleh kapal MV Sorrento ini sekali jalan? Ternyata tidak terlalu mahal dan masih ramah di kantong. Terlebih untuk semua fasilitas menyenangkan dan bersih yang ada di atas kapal.

"60 AUD (Rp 648 ribu) one way untuk kendaraan kapasitas berat dan 30 AUD (Rp 324 ribu) untuk paket 2 orang dewasa dan 2 anak-anak," terang pemandu saya di Australia, David.

(Johannes Randy/detikTravel)

Melihat betapa nyamannya kapal feri di Australia, tentunya ada harapan agar kapal feri di Indonesia bisa meningkatkan mutu pelayanannya agar bisa mencapai taraf serupa. Kenyamanan dan fasilitas kapal yang baik tentunya bisa membuat traveler merasa lebih nyaman untuk menyeberang antar pulau di Indonesia. (sym/fay)