Step Jeavons merupakan seorang wanita Inggris berumur 42 tahun tapi sudah menjadi nenek. Waktu muda, ia memiliki mimpi untuk melakukan ekspedisi dunia dengan menggunakan motor trail 250cc.
"Saya memiliki seorang anak, Nathan, saat saya berusia 18 tahun, yang memperkuat mimpinya utnuk melakukan ekspidisi. Saya adalah seorang penasehat hipotek sampai tahun 2008, namun saya memutuskan untuk mengubah hidup saya dan mendirikan sebuah sekolah motor off road di Wales dengan rekan bisnis," kata Jeavons seperti yang dilihat dari Fox dan blog pribadi Jeavons, Selasa (20/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sebelum memulai perjalanan, Jeavons menjual rumahnya, bisnis, barang-barang dan sepeda sebelum meninggalkan beberapa barang sentimental di loteng orangtuanya.
"Dalam waktu enam bulan setelah persiapan, Honda menawari kami kontrak dan dalam waktu 12 bulan, juga melakukan tur di Maroko. Akhirnya, saya memutuskan untuk naik ke tujuh benua," kata Jeavons.
"Saya menggambar garis besar di seluruh dunia di peta di kantorku dan mulai meneliti ke mana aku ingin pergi," ungkap Jeavons.
Bersama motor trail 250 cc yang ia beri nama Rhonda Honda, Jeavons memulai perjalanan dari Colwyn Bay North Wales. Perjalanan berlanjut ke Inggris, Prancis, Belgia, Jerman, Republik Ceko, Polandia, Slovakia, Hungaria, Serbia, Romania, Bulgaria, Turki, India, Malaysia, Indonesia bahkan Afrika.
![]() |
"India merupakan tempat yang cukup sulit untuk dikendarai karena panasnya 40 derajat, lalu lintasnya sama buruknya dengan yang dikatakan orang, dan saya sangat sakit karena panasnya," kata Jeavons.
Saat di Indonesia, rupanya Jeavons ingin sekali berkunjung ke Kalimantan. Namun rute perjalanannya cukup rumit dan akhirnya membawa Jeavons ke Pulau Sumtera dan Jawa.
Perjalanan ke Antartika pun ia lakukan dengan menggunakan kapal. Rhonda bahkan hanya rusak sekali dalam perjalanan.
Ethiopia, Kolombia, Iran, dan Meksiko adalah negara-negara yang awalnya ragu ia kunjungi. Namun semuanya itu terpatahkan ketika Jeavons tiba di Iran.
Baca juga: Nenek-nenek Perkasa... Main Tinju
"Dengan tempat-tempat seperti Iran, teman-teman dan keluarga saya cemas karena saya akan ke sana sendirian. Tetapi setiap kali saya berhenti, penduduk setempat mencoba membawa saya ke rumahnya dan memberi saya makan, bahaya terbesar saya mungkin menjadi gemuk," ungkap Jeavons.
Perjalanan ini Jeavons tempuh selama 4 tahun dan berakhir di Cape town, Afrika. Ia telah menempuh hampir 128.747 km yang melikputi 50 negara. Kisah ini menjadi inspirasi bagi traveler yang punya mimpi untuk melakukan ekspedisi ke seluruh dunia. (msl/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum