Tingkatkan Wisatawan, Bagaimana Seharusnya Bali Dikelola?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tingkatkan Wisatawan, Bagaimana Seharusnya Bali Dikelola?

Muhammad Idris - detikTravel
Rabu, 25 Jul 2018 17:17 WIB
Foto: (dok Kemenpar)
Denpasar - Meski menjadi destinasi tingkat dunia, pemerataan pembangunan pariwisata tetap harus dilakukan di Bali. Sehingga, permasalahan yang menghambat pariwisata dapat teratasi. Pengelolaan terpadu Pulau Bali secara keseluruhan adalah kuncinya.

Bupati Gianyar yang juga Wakil Gubernur Bali terpilih, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, mengatakan untuk menguatkan pariwisata Bali, diperlukan satu tata kelola pulau yang komprehensif. Pengelolaan yang dimaksud yakni sesuai dengan karakteristik pariwisata Bali yang disebut Bali One Island Management for Wonderful Indonesia.

Tata kelola tersebut akan membagi perkembangan pariwisata Bali. Yaitu berdasarkan kekuatan daerahnya. Seperti Bali Timur (spiritual), Bali Barat (jasa dan usaha), Bali Selatan (pariwisata dan bisnis), Bali Tengah (seni dan budaya), dan Bali Utara (laut dan perikanan).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Localism saat ini menjadi sebuah trend terbaru. Di mana konsep village (desa) menjadi sumber daya tarik local wisdom yang memikat bagi wisman, terutama kalangan muda. Potensi itu dimiliki Bali, dan harus dikembangkan di Bali.

Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi I pada Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Hariyanto juga sependapat. Ditambahkannya, faktor aksesibilitas juga harus diperhatikan. Seperti mendorong pengembangan pelabuhan di Celukan Bawang.


Karena pelabuhan tersebut merupakan pendukung Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Terlebih lagi saat ini industri pariwisata Indonesia melalui jalur bahari berdenyut semakin kencang. Hal ini terlihat dari banyaknya kapal pesiar yang bersandar di Bali.

"Seperti diketahui aksesibilitas merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan pariwisata. Bukan hanya akses udara tetapi akses bahari juga kita perhatikan. Selain itu pelabuhan ini juga sangat penting saat terjadi mitigasi bencana alam," terang Hariyanto.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, I Gde Pitana, mengatakan penguatan pembangunan kepariwisataan memerlukan peran serta semua pihak. Sehingga, percepatan pembangunan dapat dilakukan. Terlebih lagi saat ini pariwisata telah menjadi core ekonomi bangsa. Hal itu pula yang mendasari kementeriannya menggelar Ubud Royal Weekend 2018.

"Ini merupakan sebuah kegiatan yang sangat bagus. Ada tiga fokus kegiatan Ubud Royal Weekend 2018. Yakni seminar, perayaan, pameran UKM berbasis budaya, serta pariwisata dan kewirausahaan. Semua itu merupakan sebuah rangkaian yang tidak terpisahkan dari pengembangan pariwisata, khususnya Bali," ujar Pitana.


Menteri Pariwisata Arief Yahya juga menyambut baik gelaran tersebut. Konsep yang diangkat pun sangat terukur dan tepat sasaran dengan mengajak generasi muda. Menurutnya, event-event seperti ini sangat strategis untuk mencari formula terbaik dalam pengembangan pariwisata.

"Sebuah langkah positif dimana seluruh pihak duduk bersama untuk mengangkat pariwisata Bali. Ini harus dicontoh oleh daerah-daerah lainnya. Sehingga percepatan pemerataan pembangunan pariwisata juga terjadi di luar Bali," ujar menteri asal Banyuwangi tersebut. (idr/msl)

Hide Ads