Banyak negara mulai mendorong sektor pariwisata yang ramah terhadap ramah, tak terkecuali dengan Taiwan. Semua itu dilakukan untuk bisa memberi pelayanan terbaik untuk turis muslim yang liburan ke sana.
detikTravel sendiri berkesempatan untuk berkeliling ke sejumlah wilayah Taiwan bersama dengan rombongan Muslim Youth Exchange Camp for Southeast Asian Countries pekan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di hotel itu, tersedia penunjuk arah kiblat untuk beribadah wisatawan muslim di dalam kamar. Di dalam kamar juga tidak disedikan minuman keras seperti bir, atau bahkan tidak ada gambar-gambar lukisan yang tak sesuai dengan umat muslim.
![]() |
Selain tempat tinggal, fasilitas ibadah seperti masjid juga terus dikembangkan. Saat ini sudah ada setidaknya enam masjid besar di Taiwan, misalnya yang tertua Masjid Raya Taipei, lalu ada Masjid Budaya Taipei, Masjid Longgang Zhongli, Masjid Taichung, Masjid Tainan, serta Masjid Kaohsiung.
detikTravel sendiri sempat berkunjung ke Masjid Kaohsiung. Selain sebagai tempat beribadah, Masjid Kaohsiung juga menjadi salah satu destinasi wisata halal yang bisa dikunjungi. Bangunannya pun cukup megah dan terdiri dari beberapa lantai.
Sementara untuk soal makanan halal, baik di Kaohsiung maupun Taipei memiliki beberapa restoran halal, bahkan makanan asal Indonesia. Pemiliknya pun orang Indonesia, namanya Lili Inayati atau biasa dipanggil Chen Lili.
Sayangnya untuk beberapa wisata seperti pasar malam, masyarakat muslim perlu sedikit berhati-hati dalam memilih makanan. Sebab di sana, cukup sulit untuk menemukan produk makanan halal bagi muslim.
(bnl/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum