"Setelah Asian Games, masih ada satu tahapan lagi yang harus kita selesaikan. Yaitu pelaksanaan Asian Para Games 2018. Di event ini pun para atlet membutuhkan dukungan. Karena mereka membawa nama baik bangsa Indonesia," papar kata Arief dalam keterangan tertulis, Jumat (7/9/2018).
Dijelaskannya, Asian Para Games 2018 akan melibatkan 41 negara di Asia dengan 18 cabang olahraga yang dipertandingkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asian Para Games 2018 diawali dengan penyerahan abadi Mrapen, Gorbogan, pada Rabu (5/9/2018). Penyalaan api di lentera ini, diikuti Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo, dan Ketua Umum INAPGOC Raja Sapta Oktohari.
Dalam kesempatan itu, Puan yakin kesuksesan menggelar Asian Games 2018 akan menjalar ke Asian Para Games 2018.
"Asian Para Games 2018 adalah event susulan dari Asian Games 2018. Kita sudah berhasil dengan Asian Games, dan saya yakin keberhasian tersebut akan terjadi juga di Asian Para Games," tuturnya.
Puan pun juga yakin keberhasilan pelaksanaan dan penyelenggaraan akan sukses juga kepada prestasi yang diraih atlet Indonesia di Asian Para Games 2018.
"Kalau secara penyelenggaraan, saya yakin kita siap. Tapi saya juga yakin kita bisa berprestasi karena Indonesia adalah juara umum ASEAN Para Games 2018 di Malaysia. Dan ini menjadi modal menghadapi Asian Para Games 2018," paparnya.
Rencananya, api Asian Para Games akan dikirab di 8 kota yaitu Solo, Ternate, Makassar, Denpasar, Pontianak, Medan, Pangkal Pinang, dan Jakarta.
Sedangkan Ketua Umum INAPGOC Raja Sapta Oktohari menjelaskan, semua venue sudah ramah disabilitas. Hal ini berkat dukungan dari Kementerian PUPR. Okto juga menyatakan bahwa tolok ukur kesuksesan penyelenggaraan Asian Para Games 2018 ditentukan oleh 3 hal yakni sukses pelaksanaan, sukses administrasi dan sukses legacy.
"Khusus untuk legacy, obor yang digunakan akan menjadi ikon Asian Para Games 2018 ke-3 yang diselenggarakan di Indonesia. Yang terpenting, INAPGOC akan meninggalkan legacy kemanusiaan yaitu usai kompetisi bukan menjadi akhir perjalanan namun lebih menyatakan kepada dunia bahwa Indonesia menjadi negara yang ramah disabilitas," kata Okto.
Terkait tiket, ia menjelaskan akan dibagi menjadi 4 bagian. "Akan ada tiket untuk opening dan closing ceremony Asian Para Games 2018, tiket masuk kawasan GBK, tiket masuk venues, serta tiket final pertandingan," terangnya.
Sedangkan Ketua National Paralympic Comitte (NPC) Indonesia Senny Marbun turut menyampaikan apresiasinya kepada rekan-rekan media yang telah membantu menggelorakan NPC.
"Selain itu, para atlet yang berkompetisi di Asian Para Games jangan merasa terbebani dengan target yang ditetapkan. Harus lebih fokus dalam menjalani kompetisi agar menuai hasil maksimal," pungkasnya.
(mul/mpr)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!