Ritual yang dilakukan itu bernama Saur Sesangi. Mereka berziarah ke Makam Loang Baloq, yang juga satu dari beberapa objek destinasi wisata religi yang ada di Kota Mataram.
Ada kebiasaan unik saat peziarah Makam Loang Baloq usai atau sebelum melakukan zikir dan doa, yakni mengikatkan plastik kresek ke akar pohon beringin yang menggantung. Ada juga yang mengikat serabut akar beringin di batang pohonnya menggunakan tali rafia dan benda lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makam Loang Baloq selalu ramai dikunjungi wisatawan domestik, dalam maupun luar daerah. Para peziarah akan ramai berdatangan dari segala penjuru desa di Lombok saat hari libur atau di akhir pekan, Sabtu dan Minggu .
![]() |
Bisa dikatakan makam ini menjadi tempat wajib dikunjungi oleh para peziarah di saat musim ibadah haji selain Makam Bintaro yang berada di pesisir Pantai Ampenan, Kota Mataram. Peziarah biasanya tak putus datang dari pagi hingga petang, satu bulan menjelang jadwal pemberangkatan.
Di luar musim haji, Makam Loang Baloq juga akan ramai ketika hari-hari besar Islam, misalnya saat perayaan Maulid Nabi atau perayaan tahun baru umat Islam. Terdapat tiga makam utama yang bisa dikunjungi oleh para peziarah.
Luas area Makam Loang Baloq kurang lebih 35 meter persegi. Konon menurut cerita yang ada, tiga makam waliyullah di tempat ini merupakan satu dari beberapa tokoh ulama yang berperan menyebarkan awal mula ajaran Islam di Lombok.
Makam yang paling tertua dan berada paling utara adalah makam Syeikh Gaus Abdurrazak. Kemudian posisinya berada di tengah diapit pohon beringin besar makamnya Anak Yatim dan makam Datoq Laut yang berada paling selatan.
Tak banyak catatan yang secara pasti mengenai keberadaan Makam Loang Baloq ini. Cerita lisan dan mitos pun bergulir dari mulut ke mulut. Kendati demikian, warga di Lombok hanya meyakini bahwa tempat ini merupakan makam keramat, makamnya para waliyullah.
![]() |
Safri (50), penjaga Makam Loang Baloq saat ini pun tak mengetahui pasti kisah keberadaan makam yang dijaganya itu. Ia hanya mengaku kalau keberadaan Makam Loang Baloq usianya sudah cukup lama. Makam tersebut dijaga secara turun temurun. Juru kunci makam ini pun dipilih setiap masa kerja dua tahun sekali oleh warga Lingkungan Teniga, Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram.
"Kami hanya diceritakan dari Papuq-Baloq (nenek moyang) kami, makam ini keramat. Makamnya ulama yang menyebarkan agama Islam di sini," katanya kepada detikTravel saat berkunjung ke sana, Kamis (11/10/2018) lalu.
Dia juga mengatakan jika di komplek pemakaman ini peziarah bukan hanya datang untuk berdoa kepada Tuhan, tetapi juga banyak ritual lainnya. Seperti yang dilakukan oleh Sapar yang datang dari Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur. Dia bersama rombongan keluarganya khusus datang ke Makam Loang Baloq untuk melakukan doa dan zikir selamatan anaknya yang dikhitan.
"Peziarah biasanya berdoa di makam ini menyampaikan nazarnya dan meminta syarat doa agar permintaannya dapat dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa. Sebagai syarat saja," ungkap Safri, juru kunci makam.
Para peziarah yang datang bukan hanya dari Lombok saja, namun banyak juga yang dari Jawa, bahkan dari mancanegara seperti Malaysia dan Timur Tengah. Peziarah ada yang datang berdoa meminta kepada Tuhan agar dipanjangkan usianya, cepat dapat jodoh, murah rezeki, dan diberikan kesehatan.
Komplek Makam Loang Baloq juga dijadikan tempat pemakaman umum warga yang tinggal di sekitar sana. (msl/fay)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025