Gresik tidak bisa dijauhkan dari sejarah seputar walisongo. Itu terbukti dengan banyaknya makam - makam anggota walisongo yaitu Syech Maulana Malik Ibrahim dan Sunan Giri.
Salah satu sejarah yang melekat dari Gresik adalah Pemerintahan kerajaan Sunan Giri yang dulunya membuat pesantren di atas bukit. Saat ini tempat tersebut sudah menjadi warisan cagar budaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menuju situs ini pengunjung harus berjalan menaiki tangga berundak yang terbuat dari semen. Situs Giri Kedaton berada jauh lebih tinggi dari makam sunan. Dari tempat yang tinggi ini, para pengunjung bisa menyaksikan indahnya pemandangan Kota Gresik.
![]() |
"Awalnya, Sunan Giri membangun tempat ini untuk pesantren, tapi terus berkembang pesat hingga menjadi kerajaan," ujar Moehtar, juru kunci Giri Kedaton
Moehtar mengungkapkan, seiring pesatnya perkembangan pesantren itu, Sunan Giri mendapat masukan dari Sunan Bonang dan tokoh-tokoh penyebar Islam lain untuk menjadikan tempat ini menjadi pusat pemerintahan. Akhirnya, 9 Maret 1487 berdirilan Kedaton dan Sunan Giri ditunjuk sebagai kepala pemerintahannya.
Di komplek situs Giri Kedaton pengunjung bisa menyaksikan bukti-bukti lain tentang keberadaan kerajaan ini di masa silam, antara lain: makam Raden Supeno putra pertama Sunan Giri, kolam sebagai tempat berwudhu sunan dan santrinya, makam para kerabat dekat sunan, dan Mushola tepat di tengah area Giri Kedaton.
Situs Giri Kedaton sendiri merupakan bangunan yang terbuat dari batu andesit bertingkat berundak-undak. Ada sekitar lima undakan di sana. Di bagian paling atas berdiri bangunan masjid yang sudah direnovasi.
"Saya mengkhususkan datang untuk ziarah ke Giri Kedaton ini, sekalian membawa anak-anak saya untuk mengenalkan kepada mereka tentang sejarah islam yang ada di Gresik," ucap Erni salah satu pengunjung dari Sidoarjo.
Hingga sekarang, banyak warga yang berdatangan untuk berkunjung ke Giri Kedaton. Bukan hanya pengunjung daerah Gresik saja melainkan dari luar kota, bahkan luar negeri seperti Malaysia.
"Yang datang kesini banyak mulai dari orang luar kota sampai orang luar negeri Malaysia kesini, setiap minggu ada lebih dari seratus orang berkunjung,"tutur Moehtar.
![]() |
Menurut Moehtar banyak pengunjung yang datang ketika hari Kamis malam, Sabtu, dan Minggu.
Sayangnya bangunan Giri Kedaton masih kurang diperhatikan oleh pemerintah setempat, Moehtar menceritakan bahwa pemeliharaan atau renovasi dalam Musala masih dari swadaya masyarakat daerah Gresik saja.
Ia berharap nantinya pemerintah dapat lebih perhatian terhadap cagar budaya dan masyarakat bisa ikut serta memelihara warisan sejarah.
"Semoga pemerintah bisa lebih memperhatikan cagar budaya ini, dan masyarakat juga ikut serta memelihara tempat ini agar dapat dinikmati cucu cicit kita kelak," tuturnya. (sna/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum