Bicara soal Peru, tak lepas dari Machu Picchu yang menakjubkan, dan telah masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 1983. Selain itu, banyak destinasi lainnya yang asyik buat dijelajahi. Kebudayaan dan makanannya pun menarik dieksplor.
Susan Santos de Cardenas, Istri Duta Besar Peru untuk Indonesia, dalam acara Peru Cultural Morning di Jakarta, Selasa (13/11/2018), menjelaskan tentang wisata Peru, serta kenapa Peru menarik dikunjungi. Ini dia 6 alasan kamu harus coba liburan ke Peru:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di luar ASEAN, traveler Indonesia juga bebas visa ke negara-negara lain termasuk Peru. Durasinya pun cukup lama, sampai sekitar 6 bulan. Traveler bisa bebas jelajah berbagai sisi Peru.
"Banyak yang belum tahu visa free. Visa free sampai 183 hari," ujar Susan.
2. Beragam destinasi dan wisata petualangan
Situs arkeologi Machu Picchu di Cusco, Peru, menjadi salah satu destinasi populer di dunia. Selain mengunjungi Machu Picchu, traveler bisa sekaligus jalan-jalan ke objek wisata di daerah Cusco lainnya, misalnya saja ke Sacred Valley.
"Ada Sacred Valley, tambang garam, masih di Cusco," katanya.
Buat traveler yang ingin wisata petualangan, Peru pun punya banyak pilihan. Sebut saja hiking menelusuri Inca Trail. Selain itu, traveler bisa menjajal wisata melihat burung, bersepeda di gunung, main kayak, surfing, wisata ke gurun pasir, jelajah Amazon dan masih banyak lagi.
"Di Sacred Valley banyak juga yang tidak naik bus tapi hiking. Kemudian mereka bisa ke Machu Picchu jalan kaki 4 hari, itu namanya Inca Trail, itu world heritage," jelas Susan.
3. Banyak kesamaan Indonesia dan Peru
Banyak kemiripan antara Indonesia dan Peru. Mulai dari makanannya seperti anticucho yang berupa sate, wisata alam seperti gunung berapi, juga motif tenun seperti yang ada di NTT.
"Tenunnya mirip, tenun Jepara juga NTT," ucapnya.
4. Warganya ramah menyambut turis
Saat traveling ke negara lain, tentunya menyenangkan kalau bisa kenal lebih dekat dan akrab dengan warga lokal. Susan mengatakan, warga Peru ramah-ramah dan senang menyambut turis.
"Orang Peru ramah-ramah, apalagi dengan orang asing. Mereka lebih terbuka kepada turis," kata Susan.
![]() |
5. Banyak festival
Tak hanya mengunjungi aneka objek wisata, menghadiri festival budaya hingga kuliner di Peru juga perlu dimasukkan dalam itinerary. Tak tanggung-tanggung ada ribuan festival yang digelar di sana setiap tahunnya. Turis pun bisa ikut seru-seruan.
"Ada 3.000 festival yang diadakan," ujar Susan.
Di satu objek wisata saja, seperti Danau Titicaca, bisa diadakan banyak festival setiap tahun. Agar tidak terlewat, traveler sebaiknya mengecek jadwal festival yang ingin didatangi terlebih dahulu sebelum berangkat ke Peru.
6. Penginapan murah
Liburan ke Peru bisa dibilang butuh bujet yang besar. Namun ada beberapa hal yang bisa diminimalisir biayanya, termasuk penginapan. Traveler tak harus menginap di hotel mahal, sudah tersedia penginapan murah seperti yang tersedia dari AirBnb.
7. Waktu terbaik
Nah kalau mau ke Peru, pilihlah tanggal antara bulan April sampai Juni. Susan mengatakan bahwa itulah waktu terbaik buat liburan ke negara Amerika selatan itu.
"Saya sarankan April sampai Juni. April itu masuk musim semi dan sudah tidak musim hujan, Pegunungan Andes tampak hijau. Juli-September itu high season turis Amerika dan Eropa. Kalau high season ramai sekali," jelasnya.
Bulan April, Mei dan Juni masih belum memasuki high season di Peru. Sehingga, selain objek wisata di sana masih belum terlalu ramai, traveler juga bisa mendapat harga lebih murah untuk pesawat hingga penginapan. (krn/fay)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!