Ups! Presiden Donald Trump Sebut Diwali Festival Buddha

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ups! Presiden Donald Trump Sebut Diwali Festival Buddha

Bona - detikTravel
Rabu, 14 Nov 2018 18:10 WIB
Ilustrasi Perayaan Diwali (Reuters)
Jakarta - Festival Diwali menjadi hal yang dinanti oleh umat Hindu dunia. Presiden Donald Trump pun merayakannya di White House, tapi menyebutnya festival umat Buddha.

Tiap tahun, perayaan Diwali jadi hal yang nanti oleh umat Hindu di seluruh dunia. Perayaan yang dikenal dengan festival cahaya ini jatuh pada tanggal 6-7 November 2018. Festival ini jadi event menarik juga untuk para wisatawan yang liburan ke India.

Namun ada hal menyeleneh yang dilakukan oleh Presiden Amerika, Donald Trump. Dalam cuitannya di Twitter, alih-alih menyebutkan perayaan umat hindu, Trump malah bilang bahwa Diwali dinanti oleh penganut Buddha, Sikhs dan Jains, seperti yang diintip detikTravel dari akun Twitter Trump, Rabu (14/11/2018). Waduh!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal saat perayaan berlangsung, Presiden Trump menyebutkan dengan benar bahwa Diwali dirayakan oleh umat Hindu. Karena salah sebut, cuitan Trump jadi viral. Banyak umat Hindu yang merasa tersinggung dengan cuitannya yang salah sebut tersebut. Tak sedikit juga umat Buddha yang ikut menyindir.

Biar tak salah, begini penjelasan singkat tentang Diwali.

Festival Diwali atau Deepavali adalah salah satu perayaan terbesar dari umat Hindu. Perayaan ini akan diselenggarakan selama 5 hari berturut-turut.

Salah satu cara merayakannya dengan menyalakan berbagai cahaya. Dalam bahasa sansekerta Diwali memiliki arti barisan cahaya. Ada makna dari penyalaan cahaya.

Kebaikan dipresentasikan oleh cahaya, sedangkan kegelapan itu kejahatan. Cahaya yang menyala berarti kebaikan yang menang atas kejahatan.

Cahaya juga dilambangkan sebagai jalan yang membimbing manusia dari kegelapan. Lampu dan lilin yang menyala menandakan cahaya yang terus memancar sebagai lambang kemakmuran.


(bnl/fay)

Hide Ads