Keberadaan Geopark di Indonesia bukan cuma jadi destinasi wisata, tapi dinilai mampu menekan angka kemiskinan. Penilaian ini diungkapkan oleh Deputi Bidang Iptek SDM dan Budaya Maritim, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) RI, Safri Burhanuddin. Terlebih jika pengelolaan geopark melibatkan masyarakat lokal.
"Seperti di Geopark Gunung Sewu ini kan melibatkan masyarakat lokal dalam pengembangannya, dan itu membuat tingkat kemiskinan di daerah (sekitar Geopark) berubah," katanya saat ditemui di Goa Rancang Kencono, Jumat (16/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati keberadaan Geopark telah menurunkan presentase kemiskinan masyarakat lokal, pihaknya ingin angka tersebut terus turun. Hal itu agar sesuai dengan konsep keberadaan Geopark yang memuliakan bumi dan mensejahterakan masyarakat.
"Target kita tentu saja dalam dua tiga tahun lagi harus di bawah dua digit lah (Angka) kemiskinan itu," ucapnya.
Menurutnya hal itu dapat diwujudkan dengan bersama-sama mensinergitaskan pengelolaan Geopark bersama masyarakat lokal. Bahkan pihaknya siap untuk membantu terkait bagaimana mempertahankan keberadaan Geopark.
"Kami akan bantu kawasan ini (Geopark), nanti kami bantu backup beberapa kebijakan agar ini (keberadaan Geopark) tetap terjaga dan dipertahankan. Karena kan ada yang masuk UNESCO global Geopark juga, dan perlu evaluasi juga agar bisa bertahan, jadi nanti kami kami ikut mengawasi apakah sudah berjalan dengan baik dan sesuai," katanya.
Ditambahkannya, bahwa saat ini untuk Geopark di Indonesia terdiri dari dua jenis yakni Geopark bertaraf Internasional dan Nasional. Untuk yang beskala Internasional sementara berjumlah 4 yakni, Gunung Batur, Gunung Sewu, Gunung Rinjani dan Ciletuh.
Sedangkan Geopark berskala nasional antara lain Merangin, Maros-Pangkep, Tambora, Raja Empat, Belitung dan Bojonegoro.
"Sebenarnya untuk yang Geopark Internasional ada yang kelima, tapi masih dalam proses yaitu Toba. Begitu juga yang Nasional juga akan bertambah nanti," pungkasnya.
Tonton juga 'Cool! Gunung Rinjani Resmi Jadi Geopark Dunia':
Komentar Terbanyak
Bus Pun Tak Lagi Memutar Musik di Perjalanan
Ogah Bayar Royalti Musik, PO Bus Larang Kru Putar Lagu di Jalan
Hotel di Mataram Kaget Disurati LMKN, Ditagih Royalti Musik dari TV di Kamar