Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda mengatakan, selain TWA Kawah Ijen, Banyuwangi telah menyediakan destinasi penunjang lain. Mulai dari Geopark Gunung Rante, Taman Langit Desa Banjar dan Taman Gandrung Terakota.
"Berbagai destinasi alternatif kita siapkan untuk para wisatawan saat Ijen ditutup. Destinasi ini tak kalah menarik untuk dikunjungi. Yang terbaru adalah Taman Gandrung Terakota," ujarnya kepada detikTravel, Rabu (21/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Geopark Gunung Rante
![]() |
Geopark Gunung Rante ini masih berada sekitar TWA Kawah Ijen. Gunung ini berhadapan langsung dengan Gunung Ijen. Jaraknya tak jauh, hanya sekitar 100 meter dari areal parkir Paltuding.
Di Gunung ini, pendaki bisa melihat pemandangan 180 derajat kota Banyuwangi. Tak hanya itu keindahan alam mulai laut, Gunung dan daratan rendah Banyuwangi terpampang luas. Jika pagi dan sore hari, dipuncak Gunung Rante pendaki bisa merasakan hidup diatas awan. Karena sebagian Gunung akan tertutup awan putih.
Untuk mencapai puncak butuh waktu sekitar 4 jam untuk mendaki. Sementara jalur pendakian memang agak sulit, karena jalur tersebut memiliki kemiringan 45 derajat. Belum lagi kontur tanah yang sedikit berdebu dan jalur yang zigzag cukup menambah kesulitan pendakian.
Sementara di kaki Gunung Rante terdapat beberapa kafe dan warung, yang menyediakan makanan dan minuman khas Banyuwangi.
Taman Langit Desa Banjar
![]() |
Surga tersembunyi ini terdapat di Desa Banjar, Kecamatan Licin, Banyuwangi. Taman Langit, warga menyebutnya. Pengunjung bisa melihat gugusan gunung, awan dan wajah perkotaan Banyuwangi.
Perjalanan ke Taman Langit dimulai dari perkampungan warga Desa Banjar, wisatawan akan melihat kebun aren, buah-buahan dan persawahan terasiring dengan kontur jalan naik-turun. Dari Taman Langit, pengunjung bisa menikmati keindahan landscap Kota Banyuwangi, Selat Bali, sampai pantai G-land yang berada di Taman Nasional Alas Purwo.
Temukan juga proses pengolahan gula aren, sambil menikmati berbagai buah dan secangkir kopi di tengah segarnya udara di kaki Gunung Ijen.
Taman Gandrung Terakota
![]() |
Ikon pariwisata seni-budaya di Banyuwangi terus bertambah. Yang terbaru adalah Taman Gandrung Terakota (TGT) dengan ratusan penari gandrung di lahan sawah terasering di kaki Gunung Ijen, tepatnya di kawasan Jiwa Jawa Ijen Resort, Kecamatan Licin, Banyuwangi.
Berada di taman tersebut, pengunjung bisa menikmati keindahan Gunung Ijen yang memiliki tinggi 2.443 meter di atas permukaan laut (mdpl) di sisi barat. Di Ijen itulah terdapat kawah yang memancarkan api biru (blue flame) yang mendunia. Menengok ke timur, akan terlihat birunya Selat Bali.
Taman Gandrung Terakota terinspirasi dari Terracotta Warrior and Horses di Tiongkok yang dibangun pada masa Kaisar Qin Shi Huang (259-210 SM). Penataannya melibatkan kurator seni rupa dari Galeri Nasional Indonesia sekaligus dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Dr Suwarno Wisetrotomo.
Taman Gandrung Terakota tidak hanya menyajikan deretan patung-patung penari gandrung. Memasuki kawasan ini, pengunjung dipertontonkan bukit hijau dan hamparan sawah, para petani membajak sawah, kebun kopi, pohon durian, beraneka jenis bambu, dan tanaman endemik setempat.
Di tengah hamparan tersebut ditemukan amfiteater terbuka untuk pertunjukan kesenian berjadwal dan perhelatan musik jazz.
(sym/aff)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol