Wisman Terbius Merdunya Suara Dewi Yull di Batam Golden Memories

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wisman Terbius Merdunya Suara Dewi Yull di Batam Golden Memories

Mustiana Lestari - detikTravel
Selasa, 04 Des 2018 17:50 WIB
Foto: (Gus Mun/detikHot)
Jakarta - Ratusan wisman asal Malaysia dan Singapura tampak terbius mendengar merdunya suara penyanyi Dewi Yull di pagelaran Batam Golden Memories yang digelar di Ballroom Golden View Hotel Batam, Kepri.

Dari acara ini terjaring sekitar 220 wisman yang berasal dari Singapura dan Malaysia dari target kunjungan wisman sebesar 300 wisman. Pencapaian sebesar 73,4% dari 300 itu bisa dibilang cukup baik.

"Malam ini dalam acara Wonderful Indonesia Batam Milik Kita, saya sangat suprise. Ternyata memang yang hadir banyak dari negeri tetangga, ada dari Malaysia, ada dari Singapura. Dan yang membuat saya bahagia mereka hafal lagu-lagu saya dan mau menyanyi sama-sama. Ini buat saya bahagia banget," kata Dewi Yull dalam keterangan tertulis, Selasa (12/4/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Pergelaran yang untuk kali pertama ini, dipromotori Dinas Pariwisata Kota Batam yang didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata RI. Sederet lagu hits dari album Dewi Yull disuguhkan dengan apik. Dewi Yull yang mengenakan gaun malam berwarna biru laut tampil memukau di hadapan penonton.

Diawali dengan tembang 'Dalam Kerinduan' membuat para penonton menjadi takjub. Disusul dengan lagu 'Kharisma Cinta' yang dilantunkan Dewi Yull dengan ditemani wisatawan dari Singapura, Jamil, menambah semaraknya Batam Golden Memories. Selain itu juga Dewi Yull melantunkan lagu lainnya, yaitu "Kini Baru Kau Rasa".

Tak hanya Jamil yang tergoda untuk ikut tampil bernyanyi, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam pun ikut berduet dengan Dewi Yull melantunkan lagu 'Jangan Ada Dusta di Antara Kita'.


Suasana semakin meriah saat Dewi Yull melantunkan lagu 'Cinta Hampa'. Penonton pun ikut larut bernyanyi bersama. Selain itu mantan istri Ray Sahetapy itu juga membawakan lagu 'Rindu Yang Terlarang', 'Fatwa Pujangga', dan ditutup dengan lagu Malaysia berjudul 'Kenek Kenek Odeh' kemudian lagu 'Kini Bukan Dirimu'.

Di atas panggung, selain mengucapkan terima kasih Dewi Yull mengajak semua wisman Malaysia dan Singapura untuk sering berkunjung ke Batam.

Bagi Dewi Yull sukses itu adalah kalau bisa membahagiakan penonton dan penontonnya tahu hampir semua lagu yang dinyanyikannya.

"Jadi sepanjang malam tadi hampir semuanya dari album pop legenda melayu, dari album pop solo dan lagu duet dengan Broery mereka hafal," tutur Dewi Yull.

"Fans saya banyak dari Singapura dan Malaysia, karena saya sering pentas disana. Saya sering pentas di Johor, di Kucing Serawak, dan tempat-tempat lain," ujar Dewi Yull.

"Tadi ada lagu terakhir yang saya nyanyikan, lagu Kenek kenek Odeh, itu lagu dari Malaysia karya dari P Ramli, mungkin umurnya sudah 60 tahunan, dan di Album saya juga ada lagu itu," kata Dewi Yull.

"Album pop melayu saya banyak beredar di Malaysia juga, jadi saya tidak ada persiapan khusus untuk show ini karena menyayi sudah menjadi pekerjaan, hampir 1 minggu bisa 2 sampai 3 kali saya tampil. Itu sudah otomatis melatih suara saya juga". ujar Dewi

Ketika ditanya tentang Batam sebagai destinasi wisata, Dewi Yull berharap Batam bisa jadi gerbang Asean karena orang mau ke Singapura gerbangnya lebih mudah melalui Batam daripada Jakarta.

"Dan saya lihat 5 tahun saya belum ke Batam, dan baru sekarang saya ke Batam lagi, perubahannya pesat banget, Luar biasa, Saya lihat penghijauannya sudah jadi semua". ujar Dewi

Ditanya tentang Batik Batam Dewi mengungkapkan "Saya dengar lebih daripada Kepri , dan saya belum tahu nih Batam sendiri atau Kepri secara keseluruhan Batiknya,"

Dikatakannya meski Batik itu punya Indonesia, tapi kini sudah mendunia, sampai ada Batik Nelson Mandela. "Di bawalah kepandaian membatik itu ke tempat negara Nelson Mandela. Kita harus bersyukur paling tidak yang terpenting bahwa UNESCO sudah mengakui bahwa itu Heritage milik kita, punya kita," kata Dewi.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam Ardiwinata mengatakan target wisatawan mancanegara dari Kementerian Pariwisata melalui pintu Kepri itu sebesar 2 juta.

"Ini kan sudah bulan terakhir, jadi target tersebut harus kita capai. Untuk itu ada even yang namanya Crossborder, jadi kita berharap kunjungan tersebut bisa tercapai" kata Ardiwinata.

"Salah satu usahanya adalah memberikan atraksi berupa pertunjukan musik seperti ini dengan Tema Golden Memories, kenapa Dewi Yull karena banyak penyanyi kita cukup populer dan punya penggemar tersendiri di Singapura," ujar Ardi.

Menurut Ardi biasanya mereka hanya bisa melihat di TV, mendengar di radio, sekarang pihaknya berusaha menampilkan penyanyi aslinya. Dalam waktu cepat bisa menghadirkan sekitar 200 ratus pengunjung untuk menyaksikan event ini.

"Ke depannya event-event serupa dapat kita lakukan lebih banyak lagi di Batam, mengapa di Batam karena Batam merupakan border perbatasan langsung dengan Singapura maupun Malaysia dibandingkan dengan border lain yang berada di Indonesia," kata Ardi.

Menurut Ardi Batam lebih dekat dan lebih memungkinkan karena memang penduduk Singapura maupun Malaysia suka berwisata di hari libur. Kemudian wisatawan asing lainnya bukan hanya wisatawan Singapura maupun Malaysia saja tetapi ada juga dari Hongkong, China, India , dan itu mereka sangat tertarik untuk ke Batam.

"Karena yang mereka cari semuanya ada di Batam, seperti kulinernya, golf , massage yang sehat, shopping dan pertunjukan musik seperti ini," kata Ardi.

Ditanya strategi mendatangkan wisman ke Batam, Ardi mengatakan ada strategi yang disebut marketable. Untuk acara musik seperti ini, kata Ardi, pihaknya punya data penggemar dari Dewi Yull, Hetty Koes Endang, Emilia Contessa, Muchsin Alatas, Titik Sandora.

"Untuk yang kekinian seperti Judika, Rossa, Band Republik, Wali dan banyak sekali yang lainnya. Jadi kalo kita tampilkan ini pasti ada pangsa pasarnya," kata Ardi.

"Kemudian ada lagi paket hot deals, yaitu paket destinasi wisata yang disatukan dengan ferry. Karena ada subsidi pemerintah di situ sehingga lebih murah yang ini akan menjadi daya tarik tersendiri wisatawan untuk berkunjung," katanya.

Sementara secara terpisah Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Batam sebagai kota perbatasan dengan Malaysia dan Singapura menjadi gerbang utama masuknya wisman.

"Pemerintah daerah perbatasan harus kreatif membuat pergelaran menarik. Karena mereka punya wilayah strategis mendatangkan wisman. Sayang kalau tidak dimanfaatkan dengan baik," kata Menpar.

Menurut menteri asal Banyuwangi ini, wilayah perbatasan harusnya lebih unggul dalam menjaring wisman. "Jangan sampai kalah dengan wilayah yang berada jauh di tengah," tandas Menpar. (mul/ega)

Hide Ads