Pasca tsunami Selat Sunda Banten dan Lampung yang terjadi pada Sabtu (22/12), Menteri Pariwisata Arief Yahya melakukan kunjungan ke lima titik destinasi wisata yang terdampak, mulai dari Anyer, Carita, Labuan, Tanjung Lesung dan Menes.
Dalam kunjungannya, Arief menjelaskan Kementerian Pariwisata, memiliki tiga hal strategi pemulihan destinasi pariwisata yang terkena dampak pasca tsunami. Yang pertama pemulihan dari sisi SDM atau Kelembagaan, lalu pemulihan destinasi dan yang terakhir adalah pemasaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Bagi industri pariwsata, Kami yakin mereka kesulitan dalam membayar cicilan, atau tagihan listrik dan air. Untuk itu, nanti Kemenpar akan meminta kepada pihak terkait, untuk memberi relaksasi di bidang keuangan, termasuk cicilan ke bank. Itu juga yang kami lakukan di Bali dan Lombok beberapa waktu lalu," tambahnya.
BACA JUGA: Penginapan di Carita yang Hancur Disapu Tsunami
Yang kedua, pemulihan pemasaran. Tujuannya adalah menumbuhkan rasa kepercayaan kepada masyarakat untuk berwisata ke pesisir Selat Sunda, terutama ke Pandeglang dan Serang.
"Yang pertama kita lakukan adalah membuat event-event pemerintah di sini. Saya sebagai Menteri Pariwsata mengundang seluruh Kementerian dan Lembaga, untuk mengadakan event-event di sini. Dan Kemenpar yang akan memulai pertama kali pada awal Januari mendatang, untuk menggelar rapat koordinasi pemulihan pasca Tsunami, lokasinya di salah satu hotel tidak terdampak di kawasan Anyer," papar Arief.
![]() |
Arief juga berharap masa pemulihan sendiri akan berlangsung tiga bulan untuk kembali normal. Mengapa tiga bulan? Karena bila melebihi tiga bulan, kata Arief, pelaku industri sudah tidak kuat hal ini juga yang terjadi di Bali dan Lombok pasca bencana.
"Recovery harus secepat mungkin. Untuk Anyer dan sekitar saya prediksi satu bulan sudah mulai pulih. Pemerintahlah yang harus memulai. Karena bila pemerintah sudah masuk, kepercayaan masyarakat sudah tentu ikut," katanya.
Hal yang paling mudah untuk mengembalikan lagi kepercayaan wisatawan hingga investors adalah keteladanan dari pemerintah.
"Hal yang sama saya lakukan pasca erupsi Gunung Agung di Bali. Saya menundang pak Presiden Jokowi untuk datang ke Pantai Kuta. Tidak perlu banyak pidato Bali cepat pulih," ungkap Arief.
"Begitu juga yang saya lakukan di Lombok. Saya berkali-kali ke sana. Bisa di cek, saat ini ada penambahan Investasi di Mandalika sebesar USD 1 Milliar. Pointnya adalah Ketika pemerintah turun ke lapangan. Tidak perlu banyak bicara sudah pasti akan pulih. Baik dari wisatawan ataupun investor," tambahnya.
![]() |
Yang ketiga adalah pemulihan destinasi. Pemulihan destinasi memang tidak bisa langsung Kemenpar yang menangani. Tetapi Kemenpar akan menyurati kementerian dan lembaga terkait untuk memperbaiki destinasi terdampak.
"Semisal menyurati Kemen PUPR, atau menyarikan Dana Alokasi Khusus. Di sana peran Kemenpar untuk selalu mendampingi," ujar Arief.
Dalam kesempatan yang sama, Arief pun mengapresiasi berbagai pihak yang membantu para korban tsunami.
![]() |
Simak Juga 'Potret Pengungsi Tsunami Banten Bertahan di Lapangan Futsal':
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan