Yangjiabu, Tempat Kelahiran Layang-layang Pertama di China

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari China

Yangjiabu, Tempat Kelahiran Layang-layang Pertama di China

Bona - detikTravel
Kamis, 27 Des 2018 21:45 WIB
Foto: yangjiabu desa layang-layang (Bonauli/detikTravel)
Weifang - China tak hanya Beijing dan Shanghai. Berada di antara kedua dua kota besar itu, ada Kota Weifang yang jadi tempat kelahiran layang-layang pertama di China.

Kota Weifang berada di Provinsi Shandong, China. Provinsi Shandong sendiri berada tepat di antara Kota Beijing dan Shanghai. Shandong bisa ditempuh dengan kereta cepat dengan waktu sekitar 5 jam dari Beijing.

Weifang menjadi ibukota dari Provinsi Shandong. detikTravel mendapat kesempatan untuk berkunjung ke Shandong bersama dengan Dwidaya Tour, pekan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kalau dibandingkan dengan Beijing dan Shanghai, Weifang memang terlihat lebih teduh. Suasana romantis di tengah kota akan terlihat dengan jelas begitu menginjakkan kaki di sana.

Yangjiabu, Tempat Kelahiran Layang-layang Pertama di China
(Bonauli/detikTravel)

Ada sebuah tempat wisata wajib di Weifang, Yangjiabu. Yangjiabu sendiri dulunya adalah perkampungan dengan marga Yang. Di sinilah lahir sejarah layang-layang https://www.detik.com/tag/layang_layang.

Layang-layang pertama dibuat oleh Lu Ban, seorang tukang kayu dari Dinasti Zhou. Dari tangannyalah lahir layang-layang pertama di China, sekitar 2.500 tahun yang lalu.

Pada jaman itu, layang-layang tidak dimainkan seperti sekarang. Tapi dijadikan sebagai alat perang. Sehingga karena jasanya, Lu Ban dijadikan God of Architecture.

"Dulu layang-layang terbuat dari sutera," ujar Dennis, seorang pemandu dari China Internasional Travel Service (CITS).

Melihat hal ini, Pemerintah China melestarikan Yangjiabu sebagai desa wisata sejarah. Untuk bisa masuk ke sini, turis akan dikenakan tiket seharga 60 Yuan atau sekitar Rp 126.000 per orang.

Yangjiabu, Tempat Kelahiran Layang-layang Pertama di China(Bonauli/detikTravel)

Dari depan desa sudah terpajang gapura cantik dan 3 dewa yang melambangkan kemakmuran, kebahagiaan dan kekayaan. Di sekitarnya terdapat lapangan luas sebelum masuk ke kawasan pagoda.

Di kawasan pagoda terdapat taman kecil yang cantik. Di sisi kirinya terdapat layang-layang yang menjadi identitas dari Yagjiabu.

Kemudia akan terlihat 12 patung shio yang menjadi pintu masuk menuju pagoda. Pagoda tersebut memiliki 5 lantai yang bisa dijelajahi.

Yangjiabu, Tempat Kelahiran Layang-layang Pertama di China(Bonauli/detikTravel)


Saat masuk ke dalam pagoda, traveler akan di sambut dengan prasasti terbalik yang menjelaskan tentang sejarah layang-layang. Pagoda tersebut dihiasi dengan ornamen bungan di langit-langitnya, sangat cantik.

Naik ke lantai 2, akan ada layang-layag naga raksasa yang menjadi pemenang di International Kite Festival pada tahun 1997. Eits, layang-layang ini hanya duplikatnya saja. Tapi dibuat semirip mungkin dnegan aslinya.

Kalau di lantai 3, ada sebuah lukisan dari jaman kerajaan dahulu. Di kisahkan, raja tersebut memiliki 100 anak dan mereka bermain bersama-sama dalam satu gambar.

Beda dengan 2 lantai sebelumnya. Di lantai 4 dan 5, traveler akan dibawa untuk menikmati pemandangan sekitar Yangjiabu. Dari depan pintu akan terlihat pemandangan dari lapangan sampai gapura pintu masuk.

Memutar ke belakang bangunan, akan terlihat kawasan Yangjiabu. Di sisi kanan adalah kawasan desa lama yang jadi tempat tinggal warga. Kalau di sebelah kiri adalah kawasan baru yang dibuat pemerintah untuk Yangjiabu.

Yangjiabu, Tempat Kelahiran Layang-layang Pertama di China(Bonauli/detikTravel)

Desa Wisata Yangjiabu juga memiliki ruangan koleksi layang-layang untuk para turis, Yangjiabu Kite Museum. Di dalam museum ini terdapat beberapa informasi berupa sejarah layang-layang dan koleksi layang-layang dari festival internasional.

"Internasional Kite Festival pertama yang diadakan China adalah tahun 1884. Sampai sekarang, festival ini diadakan tiap tahun," ungkap Dennis.

Tak hanya mengenal sejarah, Desa Wisata Yangjiau juga punya membuka tempat pembuatan layang-layangnya untuk turis. Di workshop ini, turis diajak untuk melihat lebih dekat pembuatan layang-layang.

Pembuatan layang-layang di sini masih sangat tradisional. Para pekerjanya menggambar pola langsung di atas sutera dengan sangat lihai.

"Jadi semua layang-layang ini memiliki kode dari yang pembuatnya. Jika sudah selesai, layang-layang akan di tes dan jika tidak bisa terbang, maka sang pembuat akan dikenakan sanksi," cerita Dennis.

Mulai dari yang kecil, digunakan untuk hiasan sampai yang raksasa tersedia di sini. Traveler juga bisa membelinya langsung di sini. Layang-layangnya pun sudah dimodifikasi dengan tipe bongkar pasang.

Yangjiabu, Tempat Kelahiran Layang-layang Pertama di China
(Bonauli/detikTravel)

Ada hal menarik yang terlihat di sini, semua pekerjanya berumuran setengah baya. Rupanya, para pemuda di sini tidak tertarik untuk meneruskan pembuatan layang-layang yang sudah jadi usaha turun temurun dari leluhur ini.

"Kebanyakan pemuda pergi bekerja di kota, jadi orang tua yang bekerja untuk terus menghidupan peninggalan leluhur," kata Dennis.

Jadi desa wisata penuh sejarah, Yanjiabu berhasil mendapatkan grade AAAA dari pemerintah. Artinya desa ini menjadi tempat wisata paling rekomendasi saat liburan ke Weifang, Shandong. (sna/aff)

Hide Ads