Acara yang berlangsung di Plaza Toraja, Kabupaten Tana Toraja itu berhasil menciptakan harmonisasi manis hingga menghipnotis para pengunjung yang datang.
"Kekayaan budaya Toraja memang sudah tak diragukan. Kekayaan ini semakin melengkapi berbagai keunikan lainnya yang menjadi nilai jual lebih bagi pariwisata Toraja," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam keterangan tertulis, Minggu (30/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eksotisme Toraja makin terlihat dengan tampilnya berbagai alat musik tradisional Toraja seperti Pa'pompang, Pa'tulali, Pa'pelle, Passuling, hingga Pa'geso-geso'. Semua alat musik tersebut sukses menghibur wisatawan.
Lovely Desember 2018 telah digelar selama sebulan penuh dengan sajian lengkap penuh warna. Mulai dari gelaran keagamaan, seni, budaya, kuliner, dan sport tourism dirangkum menjadi satu.
"Lovely Desember merupakan rangkuman kekayaan budaya Toraja yang eksotis. Meskipun tahun depan berubah nama, saya berpesan untuk tetap menampilkan kekayaan budaya Toraja karena ini merupakan modal kuat untuk mendatangkan wisatawan. Pemilihan namanya pun harus sesuai mencerminkan kekayaan budaya Toraja," ujar Ketua CoE Kemenpar, Esthy Reko Astuti yang hadir dalam penutupan event tersebut.
Ia juga menegaskan komitmen Kemenpar untuk mendukung pariwisata Toraja. Terlebih Presiden Joko Widodo telah berkomitmen untuk membangun aksesibilitas Toraja sehingga wisatawan lebih mudah masuk ke sana.
Memang tak dapat dipungkiri, hingga saat ini aksesibiltas merupakan faktor penghambat perkembangan pariwisata Toraja. Pasalnya, wisatawan harus menempuh 8 jam perjalanan dari Makassar. Meskipun saat ini Toraja juga dapat ditempuh lewat Palopo dengan waktu tempuh 2 jam perjalanan.
"Modal Toraja sudah kuat dengan akar budayanya yang mendunia. Tinggal aksesibilitasnya yang perlu di tingkatkan. Saya yakin jika Bandara Buntu Kunik sudah selesai pasti perkembangan pariwisata Toraja makin cepat. Karena atraksi serta amenitasnya sudah mumpuni. Dan Presiden Jokowi sudah berkomitmen untuk melakukan percepatan pembangunannya," terang Esthy yang juga Staf Ahli Bidang Multikultural Kemenpar itu.
Acara yang ditutup dengan perayaan Natal bersama itu juga dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Kemaritim Bidang Ekonomi Maritim RI Sugeng Santoso, Bupati Toraja Nicodemus Biringkanae, Wakil Bupati Toraja Victor Datuan Batara, Kadis Pariwisata Toraja Rispita Napa, Kadis Pariwisata Provinsi Sulsel Musaffar, dan Asisten I Gubernur Sulsel Abdul Salim.
(mul/ega)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol