Permusyawaratan Antar Syarikat Travel Umrah dan Haji Indonesia (PATUHI) yang terdiri asosiasi agen travel HIMPUH, AMPHURI, ASPHURINDO dan KESTURI tetap menolak keberadaan VFS Tasheel. Pihak ketiga pembuat visa atas penunjukan Kedutaan Besar Arab Saudi itu dinilai membikin susah jemaah umrah.
"Sejak 17 Desember diterapkan biometrik sebagai syarat mendapatkan visa untuk jemaah umrah juga haji nantinya yang akan ke Makkah, ini sangat sulit di Indonesia karena faktor geografis," kata anggota dewan PATUHI, Joko Asmoro dalam konferensi pers Patuhi di Penang Bistro, Jakarta, Kamis (3/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kita kemarin berangkat ke Arab Saudi karena di Indonesia tak bertemu jawaban. Wakil Kementerian Haji Arab Saudi mengatakan akan melayani yang sebaik-baiknya bagi jemaah umrah. Tapi sampai 3 minggu ini belum ada kabar lagi," ucap Joko.
Lebih lanjut, adanya perekaman biometrik oleh VFS Tasheel ini telah mengganggu jadwal keberangkatan jemaah umrah oleh sejumlah agen travel tadi. Akibatnya, banyak dari jemaah umrah yang telat berangkat dan tentu merugikan mereka.
"Dengan keberadaannya di kota-kota utama itu saja masih sulit. Contoh di Papua nggak ada dan dia perlu ke Makassar. Ternate pun nggak ada, juga Padang. Konsekuensinya biaya yang terlalu tinggi dan waktu pelayanan yang terbilang lama," imbuh dia. (rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan