Wisata Gua Selomangleng terus berbenah dan bersolek mempercantik diri. Pembenahan dilakukan sebagai upaya untuk menarik sejumlah wisatawan agar mau singgah berkunjung ke lokasi wisata yang berada di Kelurahan Pojok, kecamatan Mojoroto, Kota Kediri ini.
Pembenahan dilakukan mulai dari identitas pintu gerbang tempat masuk penarikan restribusi karcis yang dibentuk mirip pintu candi serta bangunan panggung pentas kesenian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada musim libur sekolah, Natal dan Tahun Baru seperti sekarang jumlah pengunjung objek wisata Gua Selomangleng meningkat 50-60 persen. Jika pada hari Minggu biasa jumlah wisatawan sekitar 350 orang. Namun saat libur panjang seperti sekarang wisatawan mencapai 550 orang.
![]() |
"Penjualan tiket dibuka mulai pukul 07.30 pagi sampai pukul 16.00 WIB sore. Jika dibandingkan hari biasa, dengan momen hari libur seperti sekarang, jumlah wisatawan yang berkunjung mengalami peningkatan 50 sampai 60 persen," jelas Nur Muhyar.
Senada dengan Nur Muhyar, Kabag Humas Pemkot Kediri, Apip Permana mengakui jika Selomangleng menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat, baik dalam maupun luar Kota Kediri.
Jumlah pengunjung akan terus mengalami peningkatan hingga moment Natal dan Tahun baru nanti. Jika dibandingkan dengan objek wisata daerah lain.
![]() |
"Tiket masuk lokasi wisata Gua Selomangkeng bisa dikatakan sangatlah murah. Harga tiket masuk kategori usia dewasa dijual hanya Rp 4 ribu. Sementara kategori usia anak dijual cuma Rp 2 ribu," Jelas Apip.
Dengan harga tiket masuk yang relatif begitu murah, pengunjung bisa mengeksplor pemandangan bukit di kaki Gunung Klotok.
Tidak hanya di situ, wisatawan juga bisa mengajak putera putrinya untuk bermain sekaligus berenang. Tidak jauh dari tempat panggung kesenian, di samping sebelah kanan terdapat sebuah gua.
Gua ini dikenal masyarakat luas dengan sebutan nama Gua Selomangleng. Konon Gua Selomangleng ini berdasarkan cerita rakyat, diyakini sebagai tempat pertapaan Dewi Kili Suci (Sanggramawijaya Tungga Dewi), yaitu Putri Mahkota Raja Airlangga, Kerajaan Kahuripan. Gua ini diperkirakan dibuat pada abad 10- 11 Masehi.
Area sekitar gua terkadang dipergunakan untuk menggelar pertunjukan pentas seni dan budaya tingkat regional mau pun Internasional. Selepas dari Gua Selomangleng, pengunjung bisa singgah sejenak untuk mengenal dan belajar tentang sejarah Kediri di Museum Airlangga.
![]() |
Museum ini milik Pemerintah Kota Kediri yang menampung 147 buah koleksi arkeologi mau pun etnografi. Museum ini berdiri pada tanggal 30 November 1991.
Luas Museum Airlangga mencapai 6.670 meter persegi, menyimpan koleksi arkeologi masa kejayaan Kediri. Di lokasi objek Wisata Gua Selomangleng juga terdapat sebuah makam.
Di makam tersebut bersemayam jasad seorang pria yang dipanggil dengan sebutan Mbah Boncolono. Mbah Boncolono menjadi salah satu tokoh legenda di Kediri. Konon ia diyakini memiliki kesaktian dan ilmunya tersebut dipergunakan untuk menolong kaum lemah pada masa penjajahan dulu.
Mbah Boncolono selalu mendermakan hartanya yang didapat dari Kolonial Belanda untuk diberikan kepada rakyat miskin. Karena sepak terjangnya itulah masyarakat menyebutnya dengan nama panggilan Maling Gentiri.
Ditunjang dengan prasarana, fasilitas serta pemandangan bukit yang eksotik. Lokasi objek wisata Gua Selomangleng menjadi salah satu pilihan favorit pengunjung, baik lokal mau pun luar daerah. Kebanyakan wisatawan yang banyak datang dari Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulunganggung serta Nganjuk, Jawa Timur. (bnl/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia