Di Kampung Batik Trusmi kini ada museum anyar, namanya Trusmi Park Museum alias Trupark Museum. Museum anyar ini dirilis pada akhir tahun lalu.
Usai berbelanja batik, pengunjung bisa menikmati sejarah dan pembuatan batik yang ada di Cirebon. Tak hanya itu, Trupark Museum juga menyediakan pojok istimewa bagi para pengunjung yang ingin berswafoto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koleksi sejumlah cetakan batik (Sudirman/detikTravel) |
Di Trupark Museum terdapat koleksi sejumlah cetakan batik. Kemudian, koleksi berbagai bentuk canting dan alat untuk membatik. Sejumlah motif batik pada era kesultanan hingga modern pun dipamerkan.
Selain itu, Trupark Museum juga menyuguhkan video mapping yang menampilkan motif-motif batik. Mata pengunjung semakin dimanjakan. Kemudian, pengunjung juga diajak untuk menonton video tentang kampanye pelestarian batik yang ditampilkan dalam mini taeter.
Pengunjung juga bia menyaksikan proses pembuatan batik, baik itu proses batik tulis maupun proses batik cetak. Bahkan sampai kepada proses penjemuran kain batik.
Dokumentasi terkait Batik Trusmi (Sudirman/detikTravel) |
Yosi mengatakan, Trupark Museum diharapkan bisa membuka wawasan masyarakat tentang proses pembuatan batik. Tujuannya, lanjut dia, agar masyarakat memiliki kecintaan dan gairah untuk melestarikan batik.
"Kita berikan edukasi, masyarakat akan tahu bagaimana prosesnya, bagaiamana sejarahnya, kerumitan-kerumitan dalam proses pembuatan batik. Masyarakat akan menghargai batik," ucap Yosi.
Yosi menyebutkan, untuk tiket masuk ke Trupark Museum seharga Rp 50 ribu untuk umum dan Rp 35 ribu untuk pelajar saat weekday. Sedangkan, untuk weekend harga tiket berubah menjadi Rp 60 ribu untuk umum dan Rp 45 untuk pelajar.
Aneka batik dipamerkan (Sudirman/detikTravel) |
"Ada potongan harga tiket masuk Rp 10 ribu bagi pengunjung yang menunjukkan bukti belanja di BT Batik Trusmi, baik weekday maupun weekend," ucapnya.
Karena masih anyar, diakui Yosi, tingkat kunjungan Trupark Museum belum begitu besar. Namun, Yosi mengaku setiap akhir pekan Trupark Museum dikunjungi sekitar seratusan pengunjung.
"Ini kan baru, ya masih biasa. Tapi sudah lumayan besar tingkat kunjungannya," ucapnya.
Mumpung masih libur Tahun Baru, mungkin ada di antara traveler yang tengah liburan di Cirebon dan ingin belajar tentang Batik Trusmi? (wsw/aff)












































Koleksi sejumlah cetakan batik (Sudirman/detikTravel)
Dokumentasi terkait Batik Trusmi (Sudirman/detikTravel)
Aneka batik dipamerkan (Sudirman/detikTravel)
Komentar Terbanyak
Pembegalan Warga Suku Baduy di Jakpus Berbuntut Panjang
Kisah Sosialita AS Liburan di Bali Berakhir Tragis di Tangan Putrinya
Warga Baduy Dalam Ditolak RS karena KTP, Potret Buruk Layanan Kesehatan Masyarakat Adat