Kompleks Kampung Turis di Blok Pamugaran, kawasan wisata Pantai Pangandaran, Jawa Barat semakin semarak sejak diresmikan setahun lalu. Area kafe dan resto eksotis di bibir pantai perawan ini merupakan paket lengkap destinasi wisata lengkap.
Suguhan yang ditawarkan berupa kuliner, hiburan musik, sekaligus suasana pantai yang senyap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Hal ini dikarena sejumlah pertimbangan, di antaranya ramah lingkungan, murah, sekaligus menjadi nilai unik yang disukai para wisatawan, khususnya turis asing.
Untuk mencapai Kampung Turis, pengunjung perlu berkendara dari kawasan utama Pantai Pangandaran ke arah barat mengikuti jalan tepi pantai. Dibutuhkan waktu tak lebih dari 10 menit untuk mencapai tempat ini, dengan menggunakan mobil atau sepeda motor. Untuk wisatawan yang memerlukan kendaraan umum, Anda bisa memesan ojek.
Kampung Turis buka sejak pagi hingga malam. Bahkan khusus akhir pekan, sebagian kafe dan resto sudah menyediakan live music. Setiap kafe dan resto menyajikan konsep berbeda, ada yang mengusung gaya bar dengan musik-musik EDM, ada kafe yang lebih senyap dan menjajakan wisata kuliner, serta pilihan-pilihan lain.
![]() |
Setiap kafe umumnya memiliki dua zonasi, yakni zona utama dengan meja-kursi di dalam bangunan, serta zona gazebo dan arena bermain di tepi pantai. Bagi Anda yang ingin merasakan ketengan pantai, Anda cukup sedikit melangkah menjauhi kafe ke arah laut.
Jika sore hari, Anda bisa beruntung menikmati keindahan matahari terbenam dari Kampung Turis. Duduk menyantap kelapa muda sambil bertelanjang kaki adalah salah satu pilihan terbaik.
Bayu Ari (32), salah seorang pemilik kafe di Kampung Turis menyampaikan, tren kunjungan ke kampung turis berangsur-angsur meningkat. Ia percaya, pada waktu-waktu mendatang, Kampung Turis akan semakin ramai, seiring dengan popularitasnya yang semakin naik.
Bayu menjeaskan, kawasan tersebut boleh dibilang destinasi wisata rintisan, sebagai tindaklanjut dari relokasi dan pembersihan bangunan-bangunan di kawasan utama Pantai Pangandaran. Sebanyak 12 kafe dan resto, kata dia, dipindahkan ke satu kompleks khusus yang diberi nama Kampung Turis.
![]() |
Dinamai Kampung Turis, menurut Bayu, karena tempat tersebut memang menjadi ikon destinasi wisata Pantai Pangandaran untuk para turis asing. Walaupun pada kenyataannya saat ini, menurut Bayu, wisatawan lokal yang berkunjung jauh lebih banyak.
"Kalau turis (asing) banyak dari Belanda, Jerman, Perancis, Australia. Banyak juga pelanggan setia kami bule-bule yang sudah berdomisili di Pangandaran," ujar pemilik Bamboo Beach Bar & Cafe tersebut.
Untuk turis asing, kata Bayu, pihaknya biasa menawarkan menu-menu tradisional, seperti pindang gunung, nasi uduk atau sate. Sedangkan turis lokal, menurut Bayu, lebih suka masakan-masakan barat. (bnl/aff)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol