"Ke depan wisata Jatigede ini harus menjadi destinasi wisata dunia kami siap membantu dan mendukung dengan dijadikannya Jatigede Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)," kata Arief dalam keterangan tertulis, Selasa (26/3/2019).
Alasan ia mendukung Jatigede jadi tempat wisata berkelas dunia karena kawasan tersebut sudah memenuhi syarat sebagai destinasi wisata yang memiliki aspek 3A, yaitu atraksi, aksesbilitas, dan amenitas. Jatigede hanya berjarak 60 km dari Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati. Dia juga mengatakan kalau event tersebut layak untuk masuk dalam kalender pariwisata Kemenpar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hardfest#3 Pesona Jatigede mengumpulkan sekitar 3.000 crosser dalam menaklukkan track sepanjang 90 km. Ada juga penampilan 300 Kuda Renggong kolosal. Sembari ditunggangi oleh anak-anak berusia 6-7 tahun dengan kostum tokoh pewayangan, kuda-kuda tersebut menari mengikuti irama musik khas Jawa Barat. Acara juga dimeriahkan pedangdut Fitri Carlina.
"Saya merasa kagum saat melihat pentas Kuda Renggong. Ke depan nanti, di tahun 2020 saya berjanji akan membantu design bajunya, koreografernya dan juga aransemen musiknya," ungkap Arief.
Digelarnya Hardfest#3 Pesona Jatigede menurut Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, adalah untuk mengangkat sektor pariwisata Sumedang.
"Sudah saatnya pariwisata Sumedang berkibar di kancah global. Kami memiliki potensi pariwisata yang melimpah, baik itu budaya, sejarah maupun alamnya. Terima kasih Kemenpar yang telah mendukung event Hardfest#3 Pesona Jatigede," ujarnya.
Dukungan juga diberikan oleh Anggota Komisi X DPR Ratih Sanggarwati. Menurutnya dengan menghadirkan atraksi yang baik maka pariwisata Sumedang akan semakin bersinar.
"Jadi jika atraksi pariwisata berkembang maka dipastikan wisatawan makin banyak datang. Kenapa? Karena atraksi menjadi tulang punggung pengembang pariwisata. Keberadaannya mampu menjadi magnet tersendiri bagi yang mengundang wisatawan datang," ujar Ratih.
Sementara itu Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Adella Raung mengatakan gelaran ini dapat mengangkat perekonomian masyarakat sekitar Jatigede.
"Ini sangat bagus. Bayangkan jika hanya 500 wisatawan yang berbelanja dan satu orang membelanjakan Rp 100 ribu, sudah ada Rp 50 juta uang berputar di acara tersebut. Ini ribuan orang. Belum lagi para crosser dari luar kota yang menginap di hotel sekitar acara. Ini jelas membawa berkah bagi Sumedang," ucap Adella.
Menurut Kepala Bidang Pemasaran Area I Area Jawa, Wawan Gunawan menambahkan atraksi-atraksi wisata seperti Hardfest#3 Pesona Jatigede harus rutin di gelar di Sumedang agar potensi Sumedang semakin dikenal. Dengan begitu, pertumbuhan pariwisata Sumedang bisa makin cepat berkembang.
"Kalau berbicara potensi, Sumedang tidak ada habisnya. Tinggal sekarang konsistensi dari seluruh stakeholder pariwisatanya untuk terus berkomitmen membangun pariwisata Sumedang. Contohnya dengan gelaran Hardfest#3 Pesona Jatigede ini. Apalagi sudah diinstruksikan pak Menpar Arief untuk memasukkan event ini ke dalam CoE Kemenpar 2020," ucap Wawan. (prf/fay)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol