"Saya hadir di sini karena optimistis Sulawesi Utara akan memiliki KEK Pariwisata terbaik. Untuk itu, unsur 3A yakni atraksi, akses, amenitas harus berkelas internasional. Targetnya satu bulan dari sekarang sudah ditetapkan atau paling lama Juni 2019," kata Arief dalam keterangan tertulisnya.
Ia mengatakan hal tersebut saat menghadiri Kick of Meeting Pengusulan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Pulisan-Likupang di Hotel Sintesa Peninsula, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (27/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara dari sisi akses, penambahan kapasitas Bandara Sam Ratulangi menjadi suatu keharusan sebagai pintu masuk wisman sehingga bisa menampung wisatawan lebih banyak. Landasan pacu pun harus diperpanjang menjadi 3.000 x 45 meter persegi.
Baca juga: Suasana Ala Gotham City di Labuan Bajo |
"Rule of time dari bandara ke lokasi KEK kurang dari dua jam dan jalannya juga sudah diperlebar 14 meter persegi," jelasnya.
Arief juga menjelaskan untuk amenitas akan dibangun luxury resort sebagai rencana jangka panjang yang memang membutuhkan waktu lama.
"Maka saya usulkan saat ini untuk mulai membangun nomadic tourism yang implementasinya sangat cepat. Nantinya kawasan pendukung KEK akan juga akan tumbuh dengan cepat," katanya.
Sementara itu, Head Project PT Minahasa Permai Resort Development Paquita Widjaja Rustandi sebagai pengelola KEK mengungkapkan pengusulan KEK Pariwisata Tanjung Pulisan-Likupang akan dibangun di atas lahan seluas 374 hektare dengan nilai investasi Rp 11 triliun.
"Untuk lahan semua sudah clean and clear, 374 hektare tidak ada masalah. Semoga dengan tidak adanya masalah di lahan, penetapan KEK juga akan dilakukan dengan segera," harapnya.
Ia juga menegaskan ke depannya PT MPRD akan membangun Wallace International Conservation Resort and Marine Park sebagai salah satu atraksi utama di kawasan tersebut. Hal ini juga dilakukan karena lokasi KEK Tanjung Pulisan berdekatan dengan hutan lindung.
Maka langkah ini merupakan suatu upaya untuk mengembalikan keanekaragaman flora dan fauna endemik daerah yang saat ini sudah berkurang jumlahnya. Paquita turut mengatakan pihaknya sudah bekerja sama dengan investor Singapura terkait pengembangan conservation resort dan telah berkomunikasi dengan investor Australia untuk pengembangan marina di KEK Tanjung Pulisan.
"Kami yakin hadirnya KEK Tanjung Pulisan yang menyuguhkan keindahan topografi seperti sabana hijau, perbukitan, dan lautan yang masih pristine ini akan menjadi daya jual bagi wisatawan. Bukan tidak mungkin ke depan, KEK ini akan turut berkontribusi menjadi salah satu destinasi unggulan yang mendukung target kunjungan wisatawan, baik wisman dan wisnus yang direncanakan oleh Menpar," pungkasnya.
Turut hadir dalam acara ini antara lain Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandou, Deputi Bidang Ekonomi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Kemenpar Dadang Rizky Ratman, dan Direktur PT Minahasa Permai Resort Development Martina Widjaja. (prf/fay)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!