"Persiapan kita sudah dilakukan jauh-jauh hari. Dan semua dikerjakan dengan tanpa henti. Karena memang kita ingin mendapatkan hasil maksimal dari The Kaldera ini," kata Arie dalam keterangan tertulis, Jumat (5/4/2019).
Menurutnya, untuk urusan amenitas The Kaldera memberikan pilihan-pilihan yang terbaik buat para wisatawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Amenitas yang kita tampilkan di The Kaldera sangat beragam. Wisatawan memiliki banyak pilihan. Ada Bell Tent yang berjumlah 15, ada 2 Bubble Tent, 2 Cabin, juga Ecopod. Semuanya menawarkan pengalaman yang berbeda. Dan ini menjadi keunggulan The Kaldera," paparnya.
Arie menambahkan, keunggulan lain The Kaldera adalah posisinya yang berada di ketinggian. Sekitar 1.390 mdpl. Dengan posisinya, The Kaldera menyuguhkan view Danau Toba yang sangat eksotis.
"Konsep seperti ini mungkin sudah ada di tempat lain di Danau Toba. Tapi kita jelas memberikan sesuatu yang berbeda. Pertama, The Kaldera ini menggabungkan atraksi dan amenitas. Nantinya, kita akan bikin konsep agar ada atraksi yang ditampilkan di Amphitheater setiap minggunya," paparnya.
Ia menjelaskan konsep pembangunan juga masih akan diterapkan di The Kaldera. Saat ini BPODT sedang memikirkan konsep untuk menambah spot atau kenyamanan bagi anak-anak dan lansia di The Kaldera.
"Itu akan masuk dalam pengembangan. Kita sedang pikirkan konsep terbaik yang bisa diterapkan. Tapi akan kita pikirkan sambil berjalan. Untuk sementara ini, fokus kita adalah peresmian dan semua sudah dipersiapkan dengan maksimal," ujarnya.
Sementara itu Ketua Tim Percepatan Nomadic Tourism Kementerian Pariwisata, Waizly Darwin juga menilai persiapan sudah sangat baik.
"Persiapan dilakukan dengan sangat baik. Glamping camp sudah kita bangun. Semua fasilitas yang dibutuhkan juga kita lengkapi. Semua persiapan berjalan baik," kata Waizly.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pariwisata Arief Yahya sangat mendukung pengembangan nomadic tourism di Danau Toba.
"Danau Toba adalah destinasi super prioritas dan harus memiliki destinasi kelas dunia. The Kaldera menjawab semua kebutuhan tersebut. Jadi ini memang destinasi yang sangat luar biasa dan sangat harus dikunjungi," ujar Arief. (prf/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia