Di Forum Gastronomi Dunia, Indonesia Pamer Potensi Ubud

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Di Forum Gastronomi Dunia, Indonesia Pamer Potensi Ubud

Mustiana Lestari - detikTravel
Rabu, 08 Mei 2019 17:54 WIB
Foto: Kemenpar
Jakarta - Indonesia menarik perhatian di 5th UNWTO World Forum on Gastronomy Tourism karena tampil sebagai pembicara melalui Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Belanja dan Kuliner Kemenpar. Selain itu, mendapat antusiasme dari para peserta berkat destinasi gastronomi, Ubud, Provinsi Bali.

"Mereka ingin tahu. Bagaimana Ubud sebagai sebuah destinasi gastronomi, memiliki ekosistem lengkap. Tetapi juga saling menguatkan antara manusia dan alam. Hal ini sesuai filosofi kehidupan Bali Tri Hita Karana. Bagian ini yang menjadi perhatian para partisipan yang hadir terutama para pakar pariwisata dan profesor universitas dari negara negara yang maju di bidang gastronomi dan industri makanan serta restoran," papar Vita dalam keterangan tertulis, Rabu (8/5/2019).


Menurut Vita, event ini menjadi ajang berbagi praktek terbaik dalam promosi wisata gastronomi melalui kekuatan komunitas lokal. Ubud sebagai destinasi wisata gastronomi yang sedang di promosikan, menjadi destinasi berstandar global menjadi topik yang dipaparkan oleh Vita. Hasilnya para peserta antusias ingin mengetahui tentang Ubud.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dijelaskan Vita, hal lain yang menjadi perhatian adalah usaha Indonesia dalam menangani isu plastik dan pengelolaan sisa makanan. Khususnya di Bali. Karena, Gubernur Bali dan Wali Kota Denpasar sudah mulai menerapkan pembatasan penggunaan tas plastik.

Selain itu, konsep hijau pada makanan-makanan sehat serta memperkuat pembangunan yang berkelanjutan.

Vita yang juga pendiri Indonesia Gastronomi Network lebih lanjut mengatakan pentingnya Indonesia membuka potensi gastronomi ini ke dunia.

"Kita ekspose ke dunia tentang kekuatan aset gastronomi kita melalui forum forum Internasional. Sementara para pemilik destinasi, kita dorong untuk mengembangkan produknya serta memperkuat 3A (Akses, Amenitas dan Atraksi). Dan tentunya serius membenahi faktor penting dalam kuliner kebersihan dan kesehatan makanan yang disajikan, termasuk tempatnya. Hal ini bisa dilakukan dengan kerja sama lintas Kementerian dalam hal ini Kemenkes," papar Vita.

Di tempat terpisah, Deputi Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata Dadang Rizki Ratman mengatakan pembangunan destinasi berkelanjutan harus dilakukan melalui perencanaan yang matang oleh pemerintah daerah.

Itu sebabnya Kemenpar mengirim tim yang tepat dan harus kembali membawa lesson learning untuk dibagikan keseluruh pimpinan daerah sebagai pemilik destinasi.

"Jika beberapa negara masih sibuk mencari potensi gastronomi di destinasinya, Indonesia dilimpahkan kekayaan budaya, keberagaman lokal produk, dan resep traditional. Serta, tata cara makan yang menjadi daya tarik wisata gastronomi. Tinggal para CEO daerah yang menentukan. Apakah mereka mau menjadikan kuliner khususnya gastronomi menjadi atraksi unggulan," terang Dadang.

Sementara Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan Ubud menjadi prototipe sekaligus pilot project bagi pengembangan destinasi destinasi gastronomi Indonesia lainnya. Standar yang dipakai harus global, baik manajemennya maupun SDM-nya. Dengan demikian, akan mampu bersaing merebut pasar wisatawan minta khusus ini.

"Kemenpar akan bekerja dengan destinasi yang memiliki pemimpin yang berkomitmen tinggi, agar hasilnya menjadi optimal. Dan Indonesia mampu menaikan kunjungan wisman secara konsisten salah satunya melalui wisata gastronomi," ujarnya.

5th UNWTO World Forum on Gastronomy Tourism berlangsung 2 dan 3 Mei di San Sebastian Spanyol. Forum Gastronomi ini sangat bergengsi di dunia karena dihadiri oleh peserta dari 80 negara ini.

UNWTO Gastronomy Forum memberikan beberapa catatan yang penting untuk wisata gastronomi Indonesia, yaitu destinasi manajemen termasuk sumber daya manusia, regulasi yang mendukung pencapaian SDGs 2030, proteksi terhadap kearifan lokal; pemberdayaan masyarakat lokal. (mul/mpr)

Hide Ads