Kemenpar Siapkan Magelang Jadi Destinasi Berbasis Mitigasi Bencana

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kemenpar Siapkan Magelang Jadi Destinasi Berbasis Mitigasi Bencana

Robi Setiawan - detikTravel
Minggu, 19 Mei 2019 19:15 WIB
Foto: Dok Kemenpar
Jakarta - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyiapkan Magelang menjadi destinasi wisata berbasis mitigasi bencana, dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) Mitigasi Bencana pada Destinasi Daya Tarik Wisata di Magelang dan Kawasan Borobudur.

Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Pariwisata Regional II Kementerian Pariwisata, Reza Fahlevi menilai potensi pariwisata Magelang luar biasa, baik itu potensi alam, buatan, dan budayanya.

Dengan segala potensi yang dimilikinya, Magelang menjadi salah satu destinasi unggulan Tanah Air. Maka dari itu dibutuhkan penanganan secara komprehensif untuk membuat wisatawan semakin nyaman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Fasilitasi mitigasi bencana seperti ini sangat penting untuk mendukung meningkatnya kewaspadaan dan kepedulian terhadap risiko bencana. Apalagi Magelang kini telah menjadi destinasi unggulan yang selalu menjadi pilihan wisatawan," ujar Reza dalam keterangannya, Minggu (19/5/2019).


"Kami ingin seluruh pihak paham betul bagai mana meminimalkan dampak bencana, sehingga wisatawan pun yakin berwisata di Magelang," tambahnya.

Dalam acara yang digelar di Hotel Grand Artos Magelang, pada Jumat (17/5/2019) ini Reza juga menjelaskan industri pariwisata rentan terkena ancaman bencana. Namun hal ini memiliki nilai positif, salah satunya menjadikan risiko bencana sebagai atraksi wisata.

"Dalam konteks yang lebih maju, dengan kesiapsiagaan yang terukur, efektif, dan efisien, kondisi ancaman dapat saja dijadikan atraksi wisata. Contohnya Hawaii yang memiliki Volcano Tourism atau Lava Tour Merapi. Ini yang menjadi landasan digelarnya FGD ini," ungkapnya.

Kadisparpora Kabupaten Magelang, Iwan Sutiarso pun menyambut baik digelarnya FGD ini. Menurutnya ini menjadi langkah yang baik untuk membuat pariwisata Magelang semakin berkembang lagi.

"Sebagai salah satu daerah destinasi pariwisata super prioritas, pariwisata sudah menjadi nadi penting bagi Magelang. Diharapkan melalui FGD ini sharing knowledge dari para narasumber akan menambah pengetahuan pelaku industri pariwisata dan pemerintah, serta dapat diimplementasikan untuk meningkatkan kualitas pariwisata di Kabupaten Magelang, demi mencapai target 2 juta wisatawan mancanegara," ujar Iwan.

Sementara itu Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar Dadang Rizki Ratman mengatakan Indonesia dikaruniai alam yang begitu indah.

Namun, di balik keindahan alam tersebut posisi Indonesia yang berada di daerah 'cincin api' atau ring of fire, merupakan negara yang rawan bencana. Hampir setiap tahun, Indonesia mengalami bencana alam. seperti gempa bumi, erupsi, maupun tsunami yang kerap kali berdampak pada pariwisata.

"Oleh karenanya, mitigasi bencana ini merupakan hal penting karena merupakan landasan di mana kita melakukan pembangunan wilayah ke depan. Kalau kita tarik pada bidang pariwisata, nah ini yang harus kita cermati karena bagaimana pun juga wisatawan itu sangat sensitif dengan hal yang terkait dengan safety dan security," ujar Dadang.

Lebih lanjut Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan bencana kapan saja bisa terjadi, tidak bisa diprediksi dan relatif tidak bisa dihindari. Tetapi yang terpenting adalah bagaimana mengatasinya dan bagaimana meminimalisir risiko yang ditimbulkan.

"Jika berbagai ancaman krisis ini tidak tertangani secara baik akan berdampak signifikan bagi kepariwisataan nasional, dengan menurunnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Maka dari itu Kemenpar terus mendorong seluruh destinasi agar siap mengahadapi segala tantangan yang ada," ucap Arief.


Sebagai informasi FGD diisi dengan diskusi panel. Turut hadir sebagai narasumber yaitu Kadisparpora Kabupaten Magelang Iwan Sutiarso, Kepala Seksi Mitigasi Struktur BNPB Elfina Rozita, serta Staf Ahli Pusat Pengkajian Strategi dan Humanitarian Project Manager CBM Indonesia Tanty S. Reinhart Thamrin.

Selain itu ada pula Hanik Humaida dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, dan Iptu Sutarman dari Polres Kabupaten Magelang. FGD juga diikuti oleh seluruh stakeholder pariwisata Magelang. (ega/ega)

Hide Ads